Ubi Jalar Punya Sejuta Manfaaat untuk Kesehatan, Simak Penjelasannya Berikut

- 22 Desember 2020, 08:45 WIB
Ubi Jalar Punya Sejuta Manfaaat untuk Kesehatan, Simak Penjelasannya Berikut.
Ubi Jalar Punya Sejuta Manfaaat untuk Kesehatan, Simak Penjelasannya Berikut. /Pikiran-Rakyat.com/Ade Mamad/

RINGTIMES BALI - Ubi jalar merupakan makanan pokok di banyak belahan dunia termasuk Indonesia. Ubi tersebut adalah sumber serat, potasium, vitamin, dan nutrisi penting lainnya yang baik.

Ubi jalar dapat menawarkan berbagai manfaat kesehatan karena kandungan nutrisinya. Dalam satu porsi 124 gram ubi jalar mengandung sekitar 98,7 g air. Ubi jalar juga mengandung vitamin B, kalsium, serta vitamin dan mineral esensial lainnya.

Melansir dari laman Medical News Today, berikut beberapa manfaat ubi jalar yang bisa diperoleh ketika mengonsumsinya yaitu,

Baca Juga: Manfaat Kacang Panjang, Dipercaya Dapat Menurunkan Risiko Asam Urat hingga Serangan Jantung 

1. Meningkatkan sensitivitas insulin pada diabetes

Ubi jalar dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Dalam penelitian pada tahun 2008, para peneliti menemukan bahwa ekstrak ubi jalar berkulit putih dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes tipe 2.

Selain itu, serat dalam ubi jalar juga penting. Dalam penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak serat tampaknya memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2.

Dalam satu porsi ubi jalar dengan 124 gram atau sekitar setengah cangkir yang akan menyediakan sekitar 2,5 g serat.

Baca Juga: Berikut Manfaat Taoge untuk Kesehatan, Mulai Cegah Stroke, Serangan Jantung, hingga Kanker 

Di samping itu, the dietary guideline for americans 2015 – 2020 juga merekomendasikan bahwa orang dewasa berusia 19 tahun ke atas untuk mengkonsumsi 22,4 g ke 33,6 g serat setiap hari, tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang.

2. Menjaga tingkat tekanan darah yang sehat

The American heart association (AHA) mendorong orang untuk menghindari makan-makanan yang mengandung jumlah tinggi garam yang ditambahkan, dan bukan untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan kaya kalium untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.

Dalam satu porsi 124 gram ubi jalar menyediakan 259 miligram kalium, atau sekitar 5 persen dari kebutuhan harian untuk orang dewasa. Asupan ini merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi 4.700 miligram potasium per hari.

Baca Juga: Khasiat Taoge bagi Wanita, Salah Satunya Mencegah Gangguan Menopause, Simak Penjelasan Berikut

3. Menurunkan resiko kanker

Ubi jalar merupakan sumber beta karoten yang sangat baik. Beta karoten adalah pigmen tumbuhan yang bertindak sebagai antioksidan kuat dalam tubuh. Beta-karoten juga merupakan provitamin.

Ketika  kandungan tersebut dikonsumsi, maka tubuh mengubahnya menjadi bentuk aktif vitamin A.

Seperti yang diketahui bahwa antioksidan dapat membantu mengurangi risiko berbagai jenis kanker, termasuk prostat dan kanker paru-paru.

Baca Juga: Hamil di Usia Tua Menimbulkan Risiko Diabetes, Simak Waktu Ideal Berikut

Selain itu, antioksidan seperti beta-karoten dapat membantu mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas. 

Apabila kadar radikal bebas dalam tubuh terlalu tinggi, kerusakan sel dapat terjadi, meningkatkan risiko beberapa kondisi.

Dengan demikian, untuk mendapatkan antioksidan dari sumber makanan dapat membantu mencegah kondisi seperti kanker.

 Baca Juga: Tenyata Buah Apel dapat Mengatasi Kanker Prostat pada Pria, Simak Kandungan Nutrisinya

4. Meningkatkan pencernaan dan keteraturan

Kandungan serat pada ubi jalar dapat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan keteraturan untuk saluran pencernaan yang sehat.

Selain itu, beberapa penelitian telah mengaitkan asupan serat makanan yang tinggi dengan penurunan risiko kanker kolorektal.

5. Melindungi kesehatan mata

Seperti disebutkan di atas, ubi jalar merupakan sumber provitamin A dalam bentuk beta-karoten yang baik. Setelah usia 18 tahun, Dietary Guidelines merekomendasikan asupan 700 mg vitamin A per hari untuk wanita dan 900 mg per hari untuk pria. 

Baca Juga: Pemakaian Ukuran Bra yang Salah Dapat Sebabkan Kanker Payudara Bagi Wanita

Hal ini dikarenakan vitamin A penting untuk melindungi kesehatan mata. Menurut office of dietary suplements (ODS), ubi jalar panggang di dalam kulitnya akan menyediakan sekitar 1.403 mcg vitamin A, atau 561 persen dari kebutuhan harian seseorang.

Vitamin A juga berperan sebagai antioksidan. Bersama dengan antioksidan lainnya, dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai kondisi kesehatan.

6. Meningkatkan kekebalan

Dalam satu porsi ubi jalar 124 gram menyediakan 12,8 mg vitamin C. Asupan harian yang direkomendasikan yaitu 75 miligram vitamin C untuk wanita dewasa dan 90 miligram untuk pria dewasa.

Baca Juga: Tak Hanya Kuliner, Jeruk Purut Bisa Menjadi Obat Alami Mengatasi Kutu Rambut Hingga Kanker

Seseorang yang mengkonsumsi sedikit atau tanpa vitamin C dapat mengembangkan penyakit kudis. Banyak gejala penyakit kudis akibat masalah jaringan karena produksi kolagen yang terganggu .

Vitamin C juga mendukung sistem kekebalan dan meningkatkan penyerapan zat besi. Asupan vitamin C yang rendah dapat meningkatkan risiko anemia defisiensi besi.

7. Mengurangi peradangan

Ubi jalar mengandung kolin yang merupakan nutrisi yang dapat membantu pergerakan otot, pembelajaran, dan daya ingat. Hal ini juga mendukung sistem saraf.

Penelitian pada tahun 2010 menemukan bahwa mengonsumsi suplemen kolin dosis tinggi membantu mengelola peradangan pada penderita asma. Namun, ini tidak berarti bahwa kolin dari ubi jalar akan memberikan dampak yang sama.

 Baca Juga: Simak 7 Manfaat Daun Kayu Putih, Dipercaya Dapat Menurunkan Risiko Kanker dan Penyakit Jantung

Dengan demikian, ubi jalar ini baik bagi penderita diabetes dan penyakit jantung karena mengandung kalium yang dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah.

Meskipun demikian, orang dengan masalah ginjal juga harus memperhatikan berapa banyak kalium yang dikonsumsi. Apabila mengkonsumsi terlalu banyak bisa berbahaya bagi mereka yang memiliki masalah ginjal. 

Bahkan komplikasi parah dapat muncul jika seseorang dengan gangguan fungsi ginjal mengonsumsi lebih banyak kalium daripada yang dapat diproses ginjalnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x