7 Rahasia Umur Panjang Orang Jepang, Salah Satunya Suka Berjalan Kaki

19 April 2021, 07:46 WIB
7 rahasia umur panjang orang Jepang. /Dok. Euro News

RINGTIMES BALI – Selain budaya, orang Jepang juga dikenal karena memiliki umur panjang dan kesehatan yang terjaga.

Seorang pria di Jepang dengan usia 112 tahun dan 344 hari menurut Guinness World Record percaya bila kunci dari umur panjang adalah senyum.

Menurut berita Jepang, Nippon Times, rata-rata angka harapan hidup di Jepang pada tahun 2019 adalah 87,45 tahun untuk wanita dan 81,41 tahun untuk pria.

Baca Juga: Mengenal Kane Tanaka, Orang Tertua di Dunia yang Pecahkan Rekor dengan Usia 118 tahun

Baca Juga: Orang Tertua Nomor 2 di Dunia Rayakan Ulang Tahun setelah Sembuh dari Covid-19

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia terbaru pada tahun 2019 menyebutkan rata-rata harapan hidup Jepang saat lahir adalah 83,7 tahun (86,8 tahun untuk wanita dan 80,5 tahun untuk pria).

 

Hal tersebut berbanding terbalik dengan rata-rata nilai harapan hidup pria tingkat global dengan angkat 69,1 tahun.

Oleh karena itu, berikut 7 tips yang dilakukan oleh orang Jepang agar memiliki umur panjang dikutip Ringtimesbali.com dari Time on News.

Baca Juga: Jasad Astronot yang Meninggal di Mars Boleh Dimakan Kru Misi NASA Lainnya

Baca Juga: Unik, Jepang Memiliki Toilet Pengukur Kelelahan

1. Hara Hach Bun Me

Hara Hach Bun me merupakan pepatah yang terkenal di Jepang dengan arti makanlah hanya sampai kamu kenyang 80 persen.

 

Biasanya dibutuhkan setidaknya 20 menit bagi otak untuk mendapatkan sinyal dari tubuh bahwa ia perlu berhenti makan karena sudah diisi nutrisinya. Orang Jepang menggunakan jam 'hara hachi bun me' sebagai pengingat untuk berhenti makan.

2. Sistem dan kebersihan perawatan kesehatan yang lebih baik

Orang Jepang memiliki sistem perawatan kesehatan yang canggih. Program vaksinasi diterapkan secara serius untuk semua individu sejak lahir, asuransi kesehatan universal dan pemeriksaan kesehatan rutin memastikan perawatan tepat waktu.

Di Jepang terdapat kampanye kesehatan rutin yang memandu orang untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti mengurangi konsumsi garam, pengobatan gratis untuk TB adalah hal yang biasa.

Baca Juga: 8 Cara PDKT dengan Gadis Jepang, Salah Satunya Puji Pakaiannya

Orang Jepang sangat teliti tentang praktik yang berhubungan dengan higienis. Situs TPA (tempat pembuangan akhir) bukanlah ancaman tetapi diubah menjadi taman ramah lingkungan.

3. Porsi makanan lebih sedikit

Orang Jepang menyajikan porsi yang lebih kecil dan mendorong gaya makan yang lebih lambat.

Hal tersebut disajikan di piring yang lebih kecil, keluarga makan bersama dan di tempat makan khusus, tidak diletakkan di depan TV atau saat mengetik di ponsel. Orang Jepang suka menggunakan sumpit sehingga membuat makan menjadi lebih lambat.

4. Tradisi minum teh

Orang Jepang dikenal suka minum teh, dan tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Teh matcha merupakan teh yang populer di Jepang.

Teh jenis ini kaya akan antioksidan yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu melawan kanker, membantu pencernaan, meningkatkan tingkat energi, dan mengatur tekanan darah.

Selain itu, teh matcha mampu menjaga sel membran dan memperlambat penuaan sel tubuh.

5. Suka berjalan kaki

Orang Jepang sangat membenci gaya hidup yang malas. Tak membeda-bedakan usia, semua orang Jepang sangat gemar berjalan.

Toilet di Jepang dirancang untuk jongkok bukan untuk duduk sehingga memastikan inti tubuh tetap aktif dan juga lebih sehat untuk usus dan otot.

Siswa dan karyawan berjalan atau bersepeda ke stasiun kereta, berdiri di atas kereta, lalu berjalan ke tempat kerja. Hal ini membuat orang Jepang tetap sehat dan aktif sehingga membuat umur menjadi panjang.

6. Perhatian penuh kasih sayang kepada orang tua

Orang Jepang memiliki tradisi merawat anggota keluarga lanjut usia daripada mengirim mereka ke panti jompo seperti yang lazim di banyak negara barat.

Manfaat psikologis hidup bersama keluarga di usia tua membuat orang lebih bahagia dan hidup lebih lama.

7. Ikegai

Orang Jepang memiliki sebuah filosofi kuno yang sering digunakan yakni seseorang harus mencari kesenangan dan tujuan dalam hidup daripada hanya hidup.

Hal ini penting bagi orang-orang terutama masyarakat di Ibu Kota untuk memenuhi hidup dan dapat menemukan kegembiraan dan tujuan dalam banyak aspek kehidupan seperti membantu orang lain, makan dengan baik, dan dikelilingi oleh teman dan keluarga yang penuh kasih.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Times Now News

Tags

Terkini

Terpopuler