Mitos Vaksin Covid-19 Ini Bikin Orang Takut Disuntik, Jangan Langsung Percaya!

23 Desember 2020, 19:52 WIB
Mitos Vaksin Covid-19 Ini Bikin Orang Takut Disuntik, Jangan Langsung Percaya! //Pixabay//geralt

RINGTIMES BALI - Vaksin Covid yang akhirnya akan digratiskan untuk seluruh warga Indonesia ternyata berkembang dengan beragam mitos. Mitos vaksin Covid-19 ini beredar luas dimasyarakat.

Meskipun mitos itu belum pasti kebenarannya, tidak sedikit orang yang meyakininya. Hal ini membuat banyak orang enggan divaksin.

Masyarakat perlu memahami penjelasan tentang mitos vaksin Covid-19 agar tidak salah paham. Sebagaimana dikutip RINGTIMES BALI dari laman PMJ News, 23 Desember 2020, dilansir dari laman Times Now News,  berikut mitos-mitos seputar vaksin yang berkembang dan membuat sebagian orang takut disuntik. 

Baca Juga: Layanan Rapid Tes Antigen di Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditambah, Bisa Daftar Online

1. Vaksin Covid-19 tidak aman
Banyak orang tidak yakin apakah vaksin yang dikembangkan dengan begitu cepat aman untuk digunakan atau tidak. Reaksi alergi yang diderita oleh lima orang pertama yang diberi vaksin juga menimbulkan keraguan di benak banyak orang.

Meski begitu vaksin Covid-19 dipastikan aman. Badan pengatur obat seperti Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia tidak akan membiarkan vaksin diberikan ke publik sampai terbukti aman untuk digunakan.

2. Pemberian vaksin terburu-buru
Meskipun vaksin yang dikembangkan sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun untuk disetujui penggunaannya. Namun vaksin Covid-19 perlu dikembangkan dan disetujui dengan cepat, mengingat luasan penyebaran penyakit tersebut.

Baca Juga: Kenali Penyebab Jerawat, Salah Satunya Stres

Meski karena prosesnya dilakukan dengan cepat, tidak berarti telah diburu-buru. Semua vaksin yang disetujui untuk digunakan hingga saat ini telah melalui tahap uji klinis, dan terbukti aman dan efektif.

3. Uji coba vaksin warna berarti ada masalah pada
Bulan September, uji coba vaksin AstraZeneca dan vaksin Covid-19 dilaksanakan di Universitas Oxford. Ada seorang peserta mengalami masalah neurologis.

Padahal, uji coba sering kali untuk menyatakan komplikasi tersebut. Itu tidak berarti bahwa vaksin tersebut tidak aman.

Baca Juga: Wishnutama Akan Beristirahat Usai Berat Badan Turun 7 kg, Sandiaga Uno: Jangan Lama Istirahatnya

4. Vaksin akan berjuang keras untuk bertahan hidup
Orang percaya bahwa vaksin dapat membantu mencegah penyakit dari satu jenis. Mitosnya vaksin dapat berdampak buruk pada keseluruhan tubuh.

Namun, itu hanyalah mitos belaka. Vaksin hanya membantu tubuh memproduksi antibodi terhadap patogen tertentu, membantu mencegah masuknya patogen, dan menyebabkan penyakit di masa mendatang.

5. Vaksin hanya untuk kelompok rentan
Meskipun pemerintah dan badan kesehatan memprioritaskan beberapa kelompok rentan dalam hal distribusi vaksin. Hal itu  tidak berarti bahwa vaksin Covid-19 hanya untuk kelompok tersebut.

Baca Juga: Tak Hanya Lebih Praktis, Ternyata Mengendarai Sepeda Motor Bikin Lebih Sehat

Vaksin perlu diberikan kepada semua orang, jika ingin mencegah Covid-19 dan tetap aman dari infeksi virus. Apalagi pemerintah telah menggratiskan vaksin ini.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler