Seorang penjaga toko di Mogadishu, Abdirahman Hussein Mohamed, meminggirkan semua produk Prancis, termasuk pencuci muka, krim, parfum, dan kosmetik lainnya. Ia memasang tanda besar, "TIDAK UNTUK DIJUAL".
"Saya tidak akan pernah menjual produk-produk itu ... selama Prancis tidak meminta maaf. Prancis menghina Nabi kami," kata Mohamed kepada Reuters. Beberapa perempuan pembeli setuju.
"Saya dulu salah satu konsumen kosmetik Prancis. Sekarang tidak lagi," kata Anisa Ahmed, 22. "Saya akan mencari produk dari negara-negara lain."
Baca Juga: Rutin Olahraga, Bantu Kurangi Gejala Asam Lambung
Presiden Macron menyatakan ia akan berdiri teguh melawan serangan terhadap nilai-nilai Prancis dan kebebasan memeluk keyakinan.
Prancis memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di Eropa dan dalam beberapa tahun terakhir dilanda serangkaian serangan oleh kalangan garis keras.***