Menurut Kemenlu Turki, faktanya partai politik tidak mencegah, atau sebagian mengizinkan orasi rasis tersebut hanya untuk mendulang dukungan.
Insiden perobekan Alquran tersebut dilakukan oleh aktivis wanita, salah satu pimpinan SIAN, merobek salah satu halaman.
Baca Juga: Militer China Terus Bangun Kekuatan, Taiwan 'Ketar Ketir' Mau Diserang?
Sebelumnya, pemimpin kelompok SIAN tersebut juga mengeluarkan orasi dengan nada mencela Nabi Muhammad.
Mendengar orasi tersebut, sejumlah demonstran dari kelompok kontra yang juga sedang melakukan aksi protes, memanjat pagar barikade dan mulai menyerang kelompok SIAN.
Sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di Galamedianews dengan judul "Parah, Perdana Menteri Norwegia Sebut Aksi Perobekan Al-Qur'an Bagian dari Kebebasan Berekspresi".
Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Jolo Dua Wanita Warga Lokal, Jaringan Abu Sayyaf
Pihak kepolisian Norwegia hingga menggunakan semprotan merica untuk membubarkan masa yang menerobos barikade yang dibuat oleh petugas.
Akibat kericuhan tersebut, satu orang dilaporkan mengalami luka-luka. Polisi juga menahan 20 demonstran yang diduga sebagai provokator kericuhan, termasuk seorang perempuan yang merobek Alquran tersebut.***(Dicky Aditya/Galamedianews)