Di saat yang sama, Fregat dan jet tempur Prancis kemudian bergabung dengan pihak Yunani dan turut mengawasi kapal-kapal Turki. Lebih jauh, Prancis mulai memperingatkan Erdogan untuk tidak berlebihan.
Baca Juga: Diberi Keputusan Oleh Turki, Suriah Bangun Hagia Sophia Baru 'Untuk Balas Dendam'
Minggu 30 Agustus 2020 waktu setempat, Prancis kemudian mengecam sikap Turki, yang dinilai kian meningkatkan aktivitasnya di wilayah tersebut.
Lebih jauh, kapal dari Siprus, Italia, hingga Amerika Serikat malah turut bergabung dalam latihan militer di kawasan ini.
AS dan Italia bergabung dalam latihan militer bersama Turki.
Baca Juga: Kronologi Terjadinya Perang Teluk Persia 1 Irak Menginvansi Kuwait
Dalam pernyataannya yang ditujukannya terhadap Yunani dan Prancis, Erdogan menegaskan, “Ketika saatnya tiba untuk berperang, kami tidak akan ragu untuk berkorban”.
Sementara itu, Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay juga memperingatkan Yunani untuk tidak memperluas zona pesisirnya di Laut Ionia sejauh enam mil laut, sesuai dengan Hukum Maritim Internasional. Karena menurutnya, hal ini bisa memicu konflik bersenjata.***(Redaksi WE Online)