Pembom Siluman Nuklir AS Diboyong ke Pangkalan Udara Samudra Hindia, China Ketar-Ketir

- 14 Agustus 2020, 13:29 WIB
Pesawat pembom siluman B-2. /
Pesawat pembom siluman B-2. / /

"Pergerakan tenaga nuklir berbasis udara adalah demonstrasi kekuatan," kata Zhao Tong, seorang rekan senior di program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for International Peace di Beijing.

Baca Juga: Siapa Kamala Harris? Sosok Dampingi Joe Bidden Menuju Gedung Putih

“Tidak perlu ada teguran.”

Sebagaimana dimuat dalam artikel di Galamedianews sebelumnya dengan judul "China Ketar-Ketir, Pembom Siluman Nuklir Amerika Serikat Diboyong ke Pangkalan Udara Samudra Hindia" yang dilansir dari South China Morning Post.

Tidak seperti kapal selam yang kurang terlihat, dan rudal darat, yang kurang bergerak, pembom strategis, yang dapat dikerahkan dan ditarik sesuka hati, sering digunakan sebagai alat untuk mengintimidasi musuh.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Rusia, AS Beli Vaksin Covid Senilai 22 T

B-2 berbentuk kelelawar merupakan pembom strategis tercanggih di dunia, dengan kemampuan siluman yang dapat menembus sistem pertahanan udara.

"Sebuah pembom siluman sulit dideteksi atau dicegat," kata komentator militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming.

"Jadi jika itu terbang ke wilayah udara China dengan hulu ledak nuklir, terserah Amerika untuk memutuskan apakah mereka ingin memulai perang."

Baca Juga: Rumah Tua Ibu Kota Yaman Roboh di Terjang Hujan Deras

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Galamedianews South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x