Beirut Rusuh Usai Ledakan Dahsyat, Kota Hancur, Status Darurat Dipasang

- 9 Agustus 2020, 15:10 WIB
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata saat bentrokan meletus di Beirut.* /Tamara Saade / Al Jazeera
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata saat bentrokan meletus di Beirut.* /Tamara Saade / Al Jazeera /

RINGTIMES BALI - Pasca ledakan yang memporak porandakan kota Beirut pada Selasa 4 Agustus 2020 membuat warga Lebanon benar-benar marah.

Warga Lebanon yang marah dengan sikap pemerintahnya menyerbu gedung-gedung pemerintah di Beirut.

Bentrokan antara warga Lebanon dan Pasukan Keamanan Dalam Negeri (ISF) meletus pada Sabtu 8 Agustus 2020.

Baca Juga: Kapal Kargo Milik AS Trump D Merapat di Ukraina, Bawa 10 Ribu Ton Amonium Nitrat seperti di Beirut

Puluhan ribu orang berusaha untuk menembus gedung Parlemen Lebanon dan meminta tanggung jawab pemerintah akibat ledakan nahas itu.

Para pemrotes turun ke jalan dan terlibat kerusuhan serta membakar gedung-gedung sisa ledakan mematikan yang terjadi pada Selasa. Sementara para polisi menembakkan gas air mata, peluru karet dan amunisi yang ditembakkan ke udara.

"Mereka telah mengambil semuanya dari saya, uang saya, masa muda saya dan sekarang mereka membunuh orang-orang saya," kata pengunjuk rasa berusia 26 tahun Sandra Khoury.

Baca Juga: Ini Dia Fakta Terbaru Ledakan Mematikan di Beirut, Bikin Warga Lebanon Naik Pitam

Sebagai tanda solidaritas dengan para pengunjuk rasa, pemadam kebakaran Beirut yang kehilangan sedikitnya 10 anggota menolak meninggalkan pangkalan mereka untuk menyiram pengunjuk rasa dengan air.

Menanggapi sikap para pemadam kebakaran ini, Gubernur Beirut Marwan Aboud menilai seharusnya mereka terus bertugas untuk memadamkan api kebakaran.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x