Diduga Habis Minum Handsanitizer, 4 Orang Tewas dan 3 Lainnya Buta di AS

- 7 Agustus 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi handsanitizer
Ilustrasi handsanitizer /

RINGTIMES BALI - Masa pandemi Covid-19 masyarakat aktivitas Amerika Serikat terbatas, hal-hal yang tidak wajar pun dilakukan beberapa orang untuk melindungi dirinya dari Covid-19.

Diketahui sudah 15 orang di Amerika Serikat (AS) harus dirawat di rumah sakit akibat menelan hand sanitizer berbasis alkohol 

Akibat dari kejadian tersebut empat pasien meninggal dunia, dan tiga orang mengalami gangguan pengelihatan.

Baca Juga: Firli Bahuri : Pilkada Bebas dari Politik Uang

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat.com dengan judul Diduga Tenggak Hand Sanitizer sebagai Pengganti Miras, 4 Orang di AS Tewas dan 3 Lainnya Buta

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan sebuah laporan soal kasus tersebut.

Dalam laporannya, CDC menuturkan bahwa pasien yang menelan hand sanitizer berbasis metanol itu berasal dari dua negara bagian barat daya AS, dan terjadi pada Mei hungga Juni 2020.

Baca Juga: Evolusi Teknologi Komunikasi dari Masa ke Masa

CDC menuliskan, hand sanitizer yang mengandung alkohol jangan sampai terminum atau tertelan.

"Produk pembersih tangan berbasis alkohol tidak boleh tertelan," tulis CDC.

CDC mengklaim, hand sanitizer yang mengandung metanol dapat mengakibatkan cacat permanen hingga kematian.

Baca Juga: Deretan Beberapa Negara yang Blokir TikTok, Simak Alasannya

Mereka juga menegaskan bahwa hand sanitizer hanya boleh mengandung alkohol jenis etanol atau isropropanol.

CDC juga menyatakan adanya beberapa kemungkinan yang dapat terjadi ketika masyarakat menelan hand sanitizer.

"Anak-anak kecil mungkin secara tidak sengaja menelan produk ini, sedangkan remaja atau orang dewasa dengan riwayat gangguan penggunaan alkohol mungkin sengaja menelan produk ini sebagai pengganti alkohol (etanol)," jelas CDC.

Baca Juga: UKM Didorong Digitalisasi Pemasaran Produk

Sementara itu, 15 pasien tersebut terdiri dari dua wanita dan 13 pria berusia antara 21 dan 65 tahun.

Dikabarkan, enam dari total keseluruhan pasien mengalami kejang-kejang selama mereka dirawat di rumah sakit.

Menurut laporan tersebut, 3 pasien yang terkena gangguan penglihatan merupakan hal yang baru terkait dampak dari menelan hand sanitizer.***(Sarah Nurul Fatia/pikiranrakyat.com)

Baca Juga: Gubernur Koster Target Program Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih Rampung Akhir 2021

Sementara itu, empat orang yang meninggal di antaranya adalah, seorang pria (35) yang sempat mengalami kejang serta tubuhnya tidak responsif, lalu wanita (38) yang tak menunjukkan gejala.

Kemudian dua orang pria berumur 65 dan 39 tahun, sempat kejang bahkan terkena serangan jantung.

Hingga 8 Juli 2020 lalu, hanya tersisa empat pasien yang masih dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Jelang PD U-20, Markas Bali United Bertaraf Internasional

Salah satu pasien sembuh adalah seorang pria berusia 44 tahun, dirinya hanya dirawat selama kurang dari satu minggu.

Laporan tersebut menyampaikan, pria berusia 44 tahun itu meminum hand sanitizer, beberapa hari sebelum dirinya dilarikan ke rumah sakit.

"Pasien melaporkan meminum sanitiser tangan berbasis alkohol dalam jumlah yang tidak diketahui selama beberapa hari sebelum mencari perawatan medis," lanjut CDC.

Baca Juga: Anjlok, Harga Mobil Bekas Turun Hingga Rp60 Juta per Unit

Setelah dirawat menggunakan obat untuk keracunan metanol dan menjalani hemodialisis, pria tersebut kemudian sembuh setelah enam hari perawatan.***

Editor: I Ketut Subiksa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x