Protes Kebijakan Covid, Belasan Ribu Warga Jerman Demo, Tak Terima Disebut 'Covidiots'

- 2 Agustus 2020, 09:48 WIB
Tidak terima dengan sebutan 'Covidiots' dari salah satu politisi di Jerman, puluhan ribu masyarakat gelar aksi protes di kota Berlin /Reuters/Fabrizio Bensch
Tidak terima dengan sebutan 'Covidiots' dari salah satu politisi di Jerman, puluhan ribu masyarakat gelar aksi protes di kota Berlin /Reuters/Fabrizio Bensch /

RINGTIMES BALI - Belasan ribu masa tampak memadati kota Berlin, Jerman pada Sabtu, 1 Agustus 2020.

Tepatnya sekitar 17 ribu orang yang protes lantaran disebut 'Covidiots'.

Mereka menentang kebijakan yang akan dilakukan oleh pemerintah Jerman terkait protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Berikut 8 Makanan yang Dapat Membantu Mengurangi Risiko Terkena Stroke

Para pemrotes yang datang itu terdiri dari berbagai kalangan masyarakat.

Ada libertarian, loyalis, konstitusional, dan aktivis anti-vaksinasi ikut turun dalam acara tersebut.

Mereka membawa bendera hitam, putih, merah kekaisaran Jerman sambil berteriak 'Kami orang-orang bebas!'.

Baca Juga: Mahfud MD Kembali Komentari Djoko Tjandra, Jika Ia Mengajukan PK, Pemerintah Enggak Bisa Ikut Campur

Ada juga masa yang mendengarkan lagu dari band Rock Queen berjudul 'We Will Rock You' demi mengobarkan semangat masyarakat yang berkumpul di sana.

Masyarakat lainnya yang ikut demo membentangkan beberapa spanduk penolakan.

"Kami membuat suara karena Anda (Pemerintah) mencuri kebebasan kami.

Baca Juga: Ternyata Tusuk Gigi Bisa Digunakan untuk Kebutuhan Rumah Tangga, Berikut Penjelasannya

"Dan jangan berpikir! Jangan gunakan masker!," tutur isi spanduk tersebut, sebagaimana dimuat Pikiran-rakyat.com dalam artikel "Tidak Terima Disebut 'Covidiots', Puluhan Ribu Masyarakat Gelar Aksi Protes di Berlin Jerman" yang dikutip dari Reuters.

Banyak para masa berpendapat bahwa penggunaan masker melanggar hak demokrasi yang seharusnya mereka dapatkan.

"Masker yang memperbudak kami tersebut harus segera pergi," tutur salah seorang pemrotes yang tidak mau disebutkan namanya.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Anita Kolopaking Setelah Otto Hasibuan jadi Kuasa Hukum Djoko Tjandra ?

Sementara itu,sebutan 'Covidiots' dipicu oleh salah seorang politisi di sana.

'Covidiots' muncul dari Pemimpin Partai Demokrat Sosial Jerman, Saskia Esken.

Dalam tweet miliknya itu, Esken menjelaskan bahwa aksi masa penentang protokol kesehatan adalah hal yang tidak bertanggung jawab serta membahayakan.

Bahkan Esken juga menyebut masyarakat-masyarakat tersebut sebagai 'Covidiots'.

Baca Juga: KPU Denpasar Gencar Monitoring Coklit

"Mereka tidak hanya membahayakan kesehatan kita, mereka (massa) juga membahayakan kesuksesan kita melawan pandemi," jelas Esken yang partainya adalah salah satu pendukung kanselir Jerman, Angela Merkel.

Jerman sendiri sempat menjadi salah satu episentrum Covid-19 yang ada di Eropa.

Sekitar 200 ribu warga Jerman telah terinfeksi oleh wabah ini semenjak beberapa bulan lalu.

Jumlah kematian akibat pandemi Covid-19 di sana mencapai angka lebih dari 1.000 orang.***(Alza Ahdira / Pikiran-rakyat.com)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: REUTERS Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x