Lima Tahun Tidak Pakai Sabun, Pacar Dokter AS : Bau Dia seperti Manusia

- 30 Juli 2020, 15:30 WIB
DOKTER sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Yale, James Hamblin mengaku sudah tak mandi dengan sabun selama lima tahun terakhir.*Pikiran Rakyat /Kolase Instagram/jameshamblin dan pixabay
DOKTER sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Yale, James Hamblin mengaku sudah tak mandi dengan sabun selama lima tahun terakhir.*Pikiran Rakyat /Kolase Instagram/jameshamblin dan pixabay /

RINGTIMES BALI - Masyarakat pada umumnya selalu memperhatikan kebersihan tubuhnya yaitu dengan memilih sabun dan perawatan kulit, ternyata ada juga yang berusaha menghindarinya.

Beda dengan Seorang dokter satu ini yang juga sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Universitas Yale di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat (AS) sudah tidak memakainya selama lima tahun.

Lelaki itu hanya menghindari sabun mandi dan perawatan wajah. Ia tetap menyarankan masyarakat menggunakan sabun kala mencuci tangan, apalagi di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sifat Posesif Raffi Ahmad Diungkap Yuni Shara, Aman Nggak Kontak Dengan Teman Cowok

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat.com dengan judul Dokter AS Tidak Mandi Pakai Sabun Selama Lima Tahun, Pacarnya: Bau Dia seperti Manusia

pria bernama James Hamblin (37) ini mengaku banyak orang yang merasa jijik saat tahu kebiasaannya itu.

"Ini adalah satu dari sebagian orang yang kuingat merasa baik-baik saja berkata pada seseorang bahwa mereka itu menjijikan. Jujur, bagiku itu luar biasa," tuturnya.

Baca Juga: Astaga Pelaku Pembakar Poster Rizieq, Diancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Terlepas dari penilaian orang lain, James mengaku dirinya bukanlah orang yang benar-benar higienis.

Kendati demikian, ia sudah rajin mencuci tangannya dengan sabun jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

Uniknya, pria yang juga menulis konten kesehatan dan pengisi podcast majalah AS The Atlantic itu terlihat sangat awet muda dibanding lelaki sepantarannya.

Baca Juga: Anak Bungsu Arnold Schwarzenegger, Terbidik Kamera Dengan Penampilan Baru

James sendiri tak mendadak mencoret sabun dari dalam daftar alat mandinya.

Ia menguranginya secara perlahan-lahan sejak dirinya mengejar karir sebagai penulis.

Ketika itu, James pindah dari California ke Brookly, New York dan perlu mengirit banyak hal, mulai dari uang, waktu, tenaga, hingga ruang di dalam apartemen.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Kamis 30 Juli 2020, Pegadaian Masih Rp1.030.000 per Gram

"Saya mulai belajar mengenai ilmu mikrobioma baru dan memutuskan untuk mencobanya sedikit demi sedikit," ungkapnya.

Mikrobioma adalah triliunan mikroba yang hidup bersimbiosis di dalam kulit dan isi perut manusia.

Para ahli mikrobiologi sendiri akhir-akhir ini mendapati makhluk hidup tersebut ternyata punya peran penting dalam hidup kita.

Baca Juga: Siapkan Diri, 1,6 Juta ASN Tenaga Administratif Dialihkan Jadi Pengajar dan Penyuluh di Pedesaan

Salah satunya ialah dalam sistem imunitas tubuh kita. Mikroba tersebut bisa melindungi manusia dari patogen seperti virus dan bakteri.

Dengan begitu, manusia lebih jarang terkena penyakit autoimun seperti eksim.

Sabun sendiri dianggap mematikan bagi mikroba karena menghilangkan minyak kulit yang menjadi makanan mereka.

Baca Juga: Israel Disebut Ancam Indonesia Akan seperti Palestina Jika Warga RI Masih Ikut Campur, Faktanya

James yang telah menjalani lima tahun kehidupan tanpa sabun pun merasakan dampak positifnya. Kunci kesuksesannya ialah 'perubahan yang perlahan'.

"Kulit saya pelan-pelan tak begitu berminyak dan saya semakin sedikit mengalami eksim. Saya tak wangi seperti pohon pinus atau lavender, tetapi juga tidak bau ketek yang seperti bawang," kata James.

"Bau dia seperti manusia," imbuh pacarnya.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/pikiranrakyat.com)

Editor: I Ketut Subiksa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x