Akibat Covid-19, Korea Selatan Alami Resesi Ekonomi Susul Singapura

- 24 Juli 2020, 07:30 WIB
Ilustrasi Krisis keuangan. Gerd Altmann/Pixabay
Ilustrasi Krisis keuangan. Gerd Altmann/Pixabay /

RINGTIMES BALI - Akibat pandemi Covid-19, beberapa waktu lalu negara tetangga yaitu Singapura alami resesi ekonomi.

Kali ini bagian Korea Selatan (Korsel) yang mana ekonominya jatuh ke dalam resesi pada kuartal II 2020.

Hal tersebut disebabkan karena adanya penurunan drastis selama dua dekade dari sisi ekspor di Negeri Ginseng ini.

Baca Juga: Nasib Nahas, Penyapu Jalan Tewas Ditabrak Lari di DKI Jakarta

Menurut informasi, anjloknya ekspor Korsel disebabkan karena adanya pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus corona.

Di mana ini telah membuat kinerja industri di Korsel menjadi lumpuh.

Bank of Korea menyebutkan, ekonomi Korsel menyusut -3,3 persen.

Baca Juga: Dua Pengedar Ditangkap Polda Bali, Amankan 1 Kilogram Ganja di Kamar Kos

Sebagaimana dalam artikel Pikiran-rakyat.com "Ekspor Turun 16,6 Persen Akibat Covid-19, Korea Selatan Susul Singapura Alami Resesi Ekonomi" yang dikutip dari Galamedianews.com.

Itu adalah kontraksi paling tajam sejak kuartal pertama 1998. Angka itu juga lebih dalam dari perkiraan jajak pendapat yang digelar Reuters di angka -2,3 persen.

"Sementara pengeluaran konsumen harus secara bertahap pulih, ancaman dari virus tidak mungkin memudar sepenuhnya dan pembatasan jarak sosial mungkin harus tetap dilakukan," kata Ekonom Capital Economics Asia Alex Holmes.

Baca Juga: Wooww, Pilah Sampah Dapat Emas

"Sementara itu, permintaan global hanya akan pulih perlahan yang akan membebani pemulihan ekspor," tambahnya.

Produk domestik bruto (PDB) Korsel turun 2,9 persen secara year-on-year. Penurunan terbesar sejak kuartal keempat 1998.

Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Pemerintah Arab Saudi Terpaksa Berhutang Hingga Jual Aset

Ekspor, yang menyumbang hampir 40 persen dari ekonomi Korsel, adalah hambatan terbesar dari penyusutan ekonomi ini.

Ekspor tercatat turun 16,6 persen dan menjadi yang terburuk sejak 1963.(Tim PRMN 02/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah