Gara-gara Covid-19, Pemerintah Arab Saudi Terpaksa Berhutang Hingga Jual Aset

- 23 Juli 2020, 21:00 WIB
 Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. /BANDAR AL-JALOUD/AFP

IMF pernah menyebut wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara bakal turun ke titik terendahnya selama 50 tahun, karena Covid-19 dan rendahnya harga minyak.

Baca Juga: Update Corona Dunia: Kasus Positif Capai 15 Juta Lebih, Amerika Tertinggi, ASEAN Indonesia

Pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut diperkirakan minus 5,7% bahkan bisa minus 13% apabila ada konflik yang muncul di negara tersebut. Angka ini lebih rendah 2,4% dibanding prediksi IMF sebelumnya pada April 2020.

Hancurnya ekonomi dua wilayah ini akan membuat tingkat kemiskinan dan pengangguran meningkat. Sementara dari sisi fiskal, bakal membuat defisit dan utang membengkak.

"Wilayah ini menghadapi krisis lebih, tidak seperti wilayah lain. Ada dua tekanan yang menghantam ekonomi wilayah ini," ujar Direktur IMF untuk Timur Tengah dan Asia Tengah, Jiad Azour, dilansir dari AFP, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Menghadapi Provokasi AS di Laut Cina Selatan, Cina Siapkan Zet Canggih

Sejumlah negara di Timur Tengah memberlakukan aturan lockdown untuk menekan penyebaran virus corona, kebijakan ini makin menekan aktivitas ekonomi.

Sebagaimana diketahui, harga minyak jatuh hingga duapertiga, karena pergerakan ekonomi dunia yang terhambat penyebaran virus corona. Saat ini harga minyak pulih ke kisaran US$ 40/barel.

Negara eksportir minyak di wilayah ini memprediksi adanya kerugian pendapatan mencapai 270 miliar dolar AS (sekitar Rp 3.936 triliun) karena penurunan harga minyak.*** (Dicky Aditya/Galamedianews.com)

Baca Juga: India dan Nepal Diterjang Banjir dan Longsor, 4 juta Warga Mengungsi

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x