Hasil Autopsi Sebut George Floyd Meninggal Bukan Karena Sesak Nafas

- 4 Juni 2020, 13:30 WIB
Pembunuhan terhadap George Floyd memicu amarah warga AS hingga universal
Pembunuhan terhadap George Floyd memicu amarah warga AS hingga universal /Mafindo

"Polisi memiliki kesan keliru bahwa jika Anda dapat berbicara bahwa Anda bisa bernapas. Itu tidak benar," kata Michael Baden.

Sementara itu pengacara keluarga George Floyd, Antonio Romanucci mengatakan, "Apakah dia mabuk atau tidak memiliki obat dalam sistemnya tidak relevan dengan penyebab kematian yang merupakan pembunuhan, yang dilakukan oleh tangan orang lain."

Baca Juga: Saat Pandemi Covid-19, Warga Buleleng Bali Dihimbau Jangan Hamil

"Hasil akhirnya yaitu kematian George Floyd tidak akan berbeda," ucap dia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

George Floyd (46), pada dasarnya meninggal di tempat kejadian pada 25 Mei 2020, kata Ben Crump, seorang pegacara lainnya untuk keluarga George Floyd.

Dalam sebuah video kematian George Floyd memperlihatkan lutut mantan petugas polisi bernama Derek Chauvin di leher George Floyd bersama dengan petugas lain yang berlutut di bagian punggungnya.

Petugas itu berlutut di leher George Floydselama delapan menit 46 detik dan dua menit 53 detik setelah George Floyd tidak responsif, menurut pengaduan pidana terhadap Derek Chauvin yang menghadapi dakwaan dalam insiden kematian itu.

Baca Juga: China Akan Kirim Bantuan Alat Kesehatan untuk Indonesia Gelombang Dua

 

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi.com dengan judul Hasil Autopsi Sebut Kematian George Floyd Bukan karena Sesak Napas

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x