Hasil Autopsi Sebut George Floyd Meninggal Bukan Karena Sesak Nafas

- 4 Juni 2020, 13:30 WIB
Pembunuhan terhadap George Floyd memicu amarah warga AS hingga universal
Pembunuhan terhadap George Floyd memicu amarah warga AS hingga universal /Mafindo

RINGTIMES BALI - Sejak meninggal nya George Floyd, Para ahli yang disewa oleh keluarga George Floyd dan Penguji Medis Wilayah Henneppin menyimpulkan bahwa kematian George Floyd adalah sebuah insiden pembunuhan, tetapi keduanya berbeda tentang apa yang menyebabkan kematiannya.

Autopsi independen mengatakan George Floyd meninggal karena sesak napas akibat tekanan yang berkelanjutan, di mana ketika leher dan punggungnya ditekan oleh petugas kepolisian Minneapolis selama proses penangkapannya pada pekan lalu.

Tekanan tersebut mengakibatkan aliran darah tidak mengalir ke otaknya.

Tetapi kantor pemeriksaan medis, dalam sebuah laporannya pada Senin 1 Juni 2020, mengatakan bahwa penyebab kematian George Floyd adalah akibat serangan jantung yang tentunya membuat rumit proses penuntutan, pengendalian, dan proses penegakan hukum pada pelaku.

Hasil pemeriksaan medis menemukan tanda adanya kardiopulmoner yang berarti jantung George Floyd gagal. Hasil pemeriksaan tersebut juga tidak menyebutkan perihal sesak napas.

Baca Juga: WHO Frustasi Pada Tiongkok yang Setengah Hati Beri Data Soal COVID-19

Dilansir CNN International, Selasa 2 Juni 2020, temuan autopsi independen muncul setelah Penguji Medis Wilayah Hennepin menemukan tidak ada temuan fisik yang mendukung diagnosis asfiksia traumatis atau pencekikan, menurut pengaduan pidana yang dikeluarkan oleh Kantor Pengacara Wilayah Hennepin pada Jumat 29 Mei 2020.

Hasil autopsi awal yang dikutip dalam keluhan yang melibatkan Derek Chauvin mengatakan efek gabungan dari ditahan, setiap potensi minuman keras dalam sistem George Floyd dan masalah kesehatan yang mendasarinya, termasuk penyakit jantung, mungkin berkontribusi pada kematian pria tersebut.

Michael Baden salah satu pemeriksa medis independen mengatakan tidak ada masalah kesehatan lain yang dapat menyebabkan kematian.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x