Israel mengklaim telah menimbulkan kerusakan parah pada Hamas tetapi sekali lagi tidak dapat menghentikan serangan roket tanpa henti kelompok militan Islam itu.
Sementara itu Hamas, kelompok militan Islam yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, juga mengklaim kemenangan.
Baca Juga: China Kritik AS Karena Blokir Pernyataan Dewan Keamanan PBB soal Palestina
Tantangan yang dhadapi Hamas setelah gencatan senjata ini juga smakin menakutkan, yakni membangun kembali di wilayah yang sudah menderita kemiskinan, pengangguran yang meluas, dan wabah virus Corona yang mengamuk.
Klaim yang bersaing atas Yerusalem terletak di jantung konflik Israel-Palestina dan telah berulang kali memicu serangan kekerasan di masa lalu.
Hamas dan kelompok militan lainnya menembakkan lebih dari 4.000 roket ke Israel selama pertempuran, meluncurkan proyektil dari daerah sipil di kota-kota Israel.
Sementara Israel melakukan ratusan serangan udara yang menargetkan infrastruktur militer Hamas, termasuk jaringan terowongan yang luas.
Korban jiwa juga berjatuhan dari kedua belah pihak, 12 orang di Israel termasuk anak lahi-laki berusia 5 tahun dan gadis 16 tahun ditemukan tewas.
Setidaknya 230 warga Palestina tewas, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, dengan 1.710 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.***