Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Warga Gaza Teriakkan 'Allahu Akbar'

- 21 Mei 2021, 12:34 WIB
Gencatan senjata dilakukan antara Palestina dan Israel pada Jumat, 21 Mei 2021 ini.
Gencatan senjata dilakukan antara Palestina dan Israel pada Jumat, 21 Mei 2021 ini. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

RINGTIMES BALI - Konflik antara Israel dan Palestina memang tengah menjadi sorotan dunia internasional.

Konflik yang terjadi sejak lama tersebut meletus pada 10 Mei 2021 ketika militan Hamas di Gaza menembakkan roket jarak jauh ke arah Yerusalem.

Rentetan itu terjadi setelah bentrokan berhari-hari antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: Ujang Bustomi Hadiri Ritual Dukun Nusantara untuk Kirim Santet ke Israel

Perang yang terjadi selama 11 hari itu menyebabkan kerusakan luas di jalur Gaza, membuat kehidupan di Israel terhenti dan menyebabkan lebih dari 200 orang meninggal dunia.

Setelah berbagai desakan dari dunia internsional, akhirnya Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada Kamis.

Gencatan senjata mulai diberlakukan pada pukul 2 pagi waktu setempat, seperti dikutip Ringtimesbali.com dari laman AP News.com, 21 mei 2021.

Baca Juga: Rangga Sunda Empire: Palestina dan Israel Harus Masuk ke United States of Eropa

Setelah gencatan senjata, kehidupan mulai kembali ke jalan-jalan Gaza. Warga keluar rumah dan meneriakkan "Allahu Akbar". Beberapa menembak ke udara sebagai perayaan gencatan senjata.

Seperti tiga perang sebelumnya, babak pertempuran terakhir ini berakhir dengan tidak meyakinkan.

Israel mengklaim telah menimbulkan kerusakan parah pada Hamas tetapi sekali lagi tidak dapat menghentikan serangan roket tanpa henti kelompok militan Islam itu. 

Sementara itu Hamas, kelompok militan Islam yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, juga mengklaim kemenangan. 

Baca Juga: China Kritik AS Karena Blokir Pernyataan Dewan Keamanan PBB soal Palestina

Tantangan yang dhadapi Hamas setelah gencatan senjata ini juga smakin menakutkan, yakni membangun kembali di wilayah yang sudah menderita kemiskinan, pengangguran yang meluas, dan wabah virus Corona yang mengamuk.

Klaim yang bersaing atas Yerusalem terletak di jantung konflik Israel-Palestina dan telah berulang kali memicu serangan kekerasan di masa lalu.

Hamas dan kelompok militan lainnya menembakkan lebih dari 4.000 roket ke Israel selama pertempuran, meluncurkan proyektil dari daerah sipil di kota-kota Israel. 

Sementara Israel melakukan ratusan serangan udara yang menargetkan infrastruktur militer Hamas, termasuk jaringan terowongan yang luas.

Korban jiwa juga berjatuhan dari kedua belah pihak, 12 orang di Israel termasuk anak lahi-laki berusia 5 tahun dan gadis 16 tahun ditemukan tewas.

Setidaknya 230 warga Palestina tewas, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, dengan 1.710 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah