India Semakin Mencekam, Puluhan Mayat Covid-19 Mengambang di Sungai Gangga

- 12 Mei 2021, 08:58 WIB
Kondisi pandemi di India semakin mencekam mayat orang diduga Covid 19 mengambang disungai Gangga dan Sungai Yamuna.
Kondisi pandemi di India semakin mencekam mayat orang diduga Covid 19 mengambang disungai Gangga dan Sungai Yamuna. /Tangkap layar laman/ Aljazeera.com/

RINGTIMES BALI – Covid-19 di India masih belum kunjung usai. Setelah pemberitaan tingkat kematian yang parah kini warga India kembali panik akibat puluhan mayat terduga Covid 19 mengambang di sungai Gangga.

Penduduk di daerah sekiar meyakini bahwa jenazah mayat ke sungai karena krematorium kewalahan atau keluarga tidak mampu membeli kayu bakar untuk pemakaman.

Berdasarkan keterangan pejabat setempat puluhan mayat yang terdampar di tepi sungai Gangga di India utara yang diyakini meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Seorang Ibu di China Buat 2 Jembatan Seniliai Rp2 Miliar Demi Anaknya Sekolah

Pejabat distrik Ashok Kumar mengatakan bahwa sekitar 40 mayat terdampar di distrik Buxar dekat perbatasan antara Bihar dan Uttar Pradesh, dua negara bagian paling miskin di India.

"Kami telah mengarahkan pejabat terkait untuk membuang semua jenazah, baik untuk menguburkan atau mengkremasi mereka," kata Kumar kepada kantor berita AFP dikutip Ringtimesbali.com dari laman Aljazeera pada 12 Mei 2021.

Covid-19 di India sudah semakin menyebar hingga ke pedalaman pedesaan India yang luas dan menyebabkan fasilitas kesehatan setempat serta krematorium dan kuburan kewalahan.

Baca Juga: Erdogan Kutuk Penyerangan Israel di Masjid Al-Aqsa, Negara Teroris yang Jahat

Akibat peristiwa yang menakutkan tersebut memicu kepanikan di antara penduduk setempat dan media sosial India, banyak berkomentar tentang meningkatnya kematian Covid-19 di pedesaan India.

"Sekitar 35-40 mayat terlihat, banyak di antaranya kemungkinan adalah korban Covid-19. Pada hari-hari biasa kami melihat dua hingga tiga mayat seperti itu di bentangan sungai ini, tetapi jumlahnya tinggi setelah wabah mematikan itu," kata pejabat setempat Naval Kant kepada kantor berita dpa melalui telepon dari kota Chausa di Buxar.

Beberapa laporan media mengatakan jumlah mayat bisa mencapai 100. Warga mengatakan kepada AFP bahwa mayat-mayat itu dibuang ke sungai karena tempat kremasi kewalahan atau karena keluarga yang tidak mampu membeli kayu untuk pembakaran mayat.

Baca Juga: Arti Mimpi Dikejar Anjing Menurut Primbon, Psikologi dan Tafsir Al Ahlam, Pertanda Akan Ada Orang Berkhianat

"Ini benar-benar mengejutkan kami," kata Kameshwar Pandey kepada kantor berita.

Dalam pemberitaan juga mengatakan bahwa beberapa mayat ada yang membengkak dan sebagian terbakar dan kemungkinan sudah berada di sungai selama beberapa hari.

Media lokal India juga melaporkan terkait kepanikan di Chausa dan kota- kota tetangga tentang infeksi dari air sungai akibat mayat-mayat tersebut.

"Orang-orang takut tertular Covid-19, kami harus menguburkan mayatnya," sesuai keterangan Narendra Kumar seorang penduduk di desa setempat.

Baca Juga: Taiwan Kembali Memanas Usai China Halangi Akses ke WHO

Selama akhir pekan, beberapa mayat yang sebagian terbakar terlihat di sungai Yamuna di kota Hamirpur, Uttar Pradesh.

Para pemimpin oposisi mengklaim bahw mayat-mayat itu adalah bukti dari jumlah kematian yang tinggi akibat virus Corona yang tidak terdaftar.

Menurut statistik resmi di India, setiap harinya ada sekitar 4.000 orang meninggal akibat virus Corona dan total jumlah kematian hampir 250.000.

Berdasarkan bukti anekdotal dari krematorium, banyak ahli mengatakan bahwa jumlah kematian harian akibat Covid-19 sebenarnya bisa beberapa kali lebih tinggi.

Terlebih lonjakan yang terjadi saat ini karena Covid-19 yang telah menyebar ke daerah pedesaan di mana rumah sakit sangat minim dan jarang serta pencatatan yang buruk.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah