Anak 12 Tahun di China Dipukuli Ibu Kandung karena Tidak Mengerjakan Tugas

- 4 Mei 2021, 11:19 WIB
Ilustrasi kekerasan yang dialami oleh anak 12 tahun di China
Ilustrasi kekerasan yang dialami oleh anak 12 tahun di China /PIXABAY/Counselling

RINGTIMES BALI - Anak berusia 12 tahun asal China dipukuli oleh ibu kandungnya sendiri, hanya karena tidak mengerjakan tugas dengan hasil yang tidak sesuai.

Seharusnya anak berusia 12 tahun tersebut memiliki waktu yang tepat untuk menikmati masa anak-anak sebelum beranjak ke jenjang remaja.

Namun, tidak demikian dengan pola pikir seorang ibu yang berasal dari Nantong, Jiangsu, China. Dimana, ibu tersebut tega menghajar anak kandungnya sendiri.

Dilansir Ringtimesbali.com dari China Press via World of Buzz, hak asuh dari ibu tersebut dicabut setelah ketahuan menganiaya anak yang dikandungnya sendiri.

Baca Juga: Seorang Karyawan asal Malaysia Dipukuli Majikan Karena Berpuasa

Menurut China Press, pengadilan membuat keputusan pada 20 April 2021, untuk menunjuk nenek bocah 12 tahun itu sebagai wali resminya.

Bocah itu, yang diidentifikasi sebagai Jiajia, saat ini duduk di kelas enam sekolah dasar. Ketika dia berusia empat tahun, orang tuanya bercerai, pada akhirnya dia tinggal bersama ibunya.

Meskipun kakek dan nenek Jiajia tidak tinggal dengannya, mereka sering menjemputnya dari sekolah.

Pada tahun 2018, neneknya mulai memperhatikan, bahwa Jiajia memiliki berbagai bekas luka di wajah dan tubuhnya.

Baca Juga: Balita Usia 2 Tahun Dipukuli hingga Meninggal Setelah Mengompol di Sofa

Setelah menanyai Jiajia, gadis itu mengakui bahwa ibunya sering memberikan pekerjaan rumah tambahan.

Kemudian, jika anak tersebut tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu, ibunya akan mencaci maki hingga memukulinya.

Pada April 2020, ibu Jiajia melempar sebuah buku ke kepalanya setelah dia tidak melafalkan teks dengan benar.

Hal itu, menyebabkan wajah dan dahinya menjadi bengkak. Melihat cucunya berulang kali terluka, nenek Jiajia memanggil polisi untuk meminta bantuan.

Baca Juga: Babak Belur Dihajar Suami, Nindy Ayunda: Dari Awal Nikah Saya Sudah Mengalami KDRT

Tetapi karena luka Jiajia tidak parah, polisi hanya mengeluarkan surat peringatan kepada sang ibu, yang mana melarang untuk melakukan kekerasan dalam rumah tangga, terhadap Jiajia.

Namun, surat peringatan itu tidak menghentikan sang ibu untuk memukuli sang anak, yakni Jiajia.

Pada Januari 2021, dia menggaruk wajah Jiajia dengan kukunya, dengan alasan dia tidak menyelesaikan kertas ujian.

Kemudian pada bulan Maret, dia menggunakan spatula panas untuk memukul tangan Jiajia, karena dia tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Baca Juga: Selain Dihajar Covid-19, Kini Negara Cina Diserbu Kasus Rabies yang Melonjak Tajam

Dia, bahkan akan memaksa Jiajia untuk menguasai bahasa Inggris tingkat perguruan tinggi, dan akan memukul serta memarahinya jika dia merasa tidak puas.

Nenek Jiajia, berkata dia akan mendapat telepon dari anak itu di malam hari, yang mengatakan bahwa dia tidak punya makanan.

Selain itu, pemukulan dan cacian telah menyebabkan Jiajia menderita secara fisik dan mental, hingga dia tidak ingin lagi bersekolah.*** 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah