RINGTIMES BALI - Temuan varian baru virus Covid-19, masih berlanjut di Inggris, dimana virus tersebut ditemukan pada hewan kelelawar.
Varian baru Covid-19 tersebut diteliti oleh mahasiswa Universitas East Anglia, yakni oleh Ivana Murphy yang berusia 22 tahun.
Dia menemukan virus tersebut usai mengumpulkan kotoran kelelawar dari kelelawar tapal kuda yang lebih rendah dari Gloucestershire.
Ini adalah kali pertama varian baru virus corona ditemukan pada kelelawar di Inggris. Kabarnya, varian baru ini tidak dapat menginfeksi manusia.
Baca Juga: 4 Kasus Virus Baru Ditemukan, Kemenkes: Vaksin Sejauh ini Efektif untuk Varian B117
Namun, masih terdapat kemungkinan risiko jika manusia dengan penderita Covid-19 bersentuhan dengan kelelawar tersebut
Dilansir Ringtimesbali.com dari Dailymail.Uk, Murphy, berharap temuannya tidak akan membuat orang melawan kelelawar, dan mengarah pada penganiayaan, yang menurutnya tidak perlu.
"Seperti semua satwa liar, jika dibiarkan sendiri mereka tidak menimbulkan ancaman apapun," ujarnya.
Meski belum diketahui, apa yang menyebabkan pandemi virus corona, beberapa ilmuwan percaya, hal itu berasal dari kelelawar tapal kuda di China, sebelum melompat ke spesies lain dan kemudian ke manusia.