RINGTIMES BALI - Myanmar saat ini semakin memanas, korban jiwa sudah tak terhingga berjatuhan dalam gerakan protes kudeta yang masih berlangsung.
Perjuangan warga Myanmar, banyak disorot oleh media asing, namun salah satu atlet sepak bola asal Myanmar tampaknya terkena imbasnya.
Dilansir Ringtimesbali.com dari World of Buzz, seorang pesepakbola asal Myanmar, Hein Htet Aung diberi hukuman skorsing satu pertandingan karena menampilkan simbol politik selama pertandingan sepak bola antara Selangor II dan PDRM FC.
Baca Juga: Salah Sasaran, Gadis 7 Tahun Tewas Tertembak Pasukan Militer Myanmar
Hal itu, melanggar Pasal 59 Kode Disiplin FAM (2015), pemain tersebut memberikan salam tiga jari yang dianggap oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sebagai tindakan yang tidak sportif.
Bagi mereka yang tidak mengetahui relevansi salam tiga jari tersebut, gestur itu merupakan simbol anti-otoriter, yang diadopsi oleh orang-orang yang memprotes kudeta militer di Myanmar.
Pasal 59, yang memberlakukan larangan satu pertandingan terhadap Hein Htet Aung, mendefinisikan penggunaan gerakan atau bahasa ofensif untuk menghina seseorang dengan cara apa pun atau perilaku yang tidak sportif sebagai subjek sanksi.
Baca Juga: Krisis di Myanmar Tewaskan 50 Demonstran, Dewan Keamanan PBB Bertindak