Belanda Libatkan 1500 Orang dalam Uji Coba Festival di Masa Pandemi Covid 19

- 24 Maret 2021, 12:33 WIB
Festival Back To Live diadakan Pemerintah Belanda dalam rangka uji Coba pada masa pandemi
Festival Back To Live diadakan Pemerintah Belanda dalam rangka uji Coba pada masa pandemi /Dok. DW.com

RINGTIMES BALI - Pemerintah Belanda bersama peneliti dan Instansi terkait penyelenggaraan acara melakukan sebuah eksperimen dalam melakukan sebuah acara yang disebut Field Lab pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Pemerintah Belanda menyebutkan bila tujuan diadakannya eksperimen tersebut untuk melihat bagaimana konser musik, pertunjukan teater, acara olahraga dan konferensi pers dapat terselenggara aman selama Pandemi Covid-19.

Lebih dari seribu orang berkumpul, menari mengikuti irama musik. Mereka tidak menerapkan social distancing, tidak mengenakan masker.

Baca Juga: Ribuan Tenda Pengungsi Rohingya di Bangladesh Habis Terbakar, Warga: Hidup Tanpa Rumah

Baca Juga: 18.000 Warga Dievakuasi Akibat Banjir di Australia hingga Berhentinya Pengiriman Batu Bara

Festival bertajuk Back to Live yang diadakan peneliti di Biddinghuizen. Meskipun para pengunjung nampak bebas, saat mereka masuk ke venue mereka harus menunjukan tes PCR negatif.

 

Selain itu, para pengunjung menggunakan sebuah sensor yang dipakai di leher untuk melacak gerakan setiap pengunjung.

Dilansring Ringtimesbali.com dari situs DW.com menjelaskan bila Festival tersebut juga dihadiri DJ Reinier Zonneveld.

Baca Juga: Pertama Kalinya Setelah 81 Tahun, Harimau Terlihat di Margasatwa Maharashtra India

Baca Juga: Orang Dewasa di Inggris Wajib 2 Kali Tes Covid-19 jika Ingin Bebas dari Lockdown

"Sungguh menakjubkan bahwa saya diminta untuk bermain. Saya benar-benar tidak sabar. Saya benar-benar tidak percaya ketika mereka meminta saya untuk melakukannya, seperti apakah itu benar-benar akan terjadi?” ujarnya.

Andreas Voss seorang profesor pengendalian infeksi di Universitas Radboud di Nijmegen mengatakan bila total 1.500 peserta turut andil dalam eksperimen tersebut.

"Semua 1.500 peserta secara teoritis dapat melakukan kontak satu sama lain. Tetapi apa yang kami lihat pada acara lainnya adalah, biasanya seseorang yang berada di kelompok kecil akan tetap berada di kelompok tersebut,” jelasnya.

"Semua orang menjalani tes PCR, tes virus corona, 48 jam dimuka, dan hanya dengan hasil negatif Anda bisa masuk festival. Itu adalah ukuran utama yang kami miliki," jelas manajer program Piter Lubberts.

Baca Juga: Seorang Pria di Inggris Dibully Setelah Ikut Aksi Demo Anti Masker dan Lockdown

Kemudian, setiap lima hari, para peserta akan diuji tes Covid-19. Sejauh ini Pemerintah Belanda telah melakukan eksperimen terhadap enam acara dengan hasil yang cukup memuaskan.

"Dari lebih dari 6.000 orang yang menghadiri acara ini sejauh ini, kami hanya menemukan lima orang yang mungkin terinfeksi selama atau sekitar waktu acara," kata Voss.

Menurut Lubberts hasil tersebut hasil masih terlalu ini, ia meminta pihak otoritas Belanda untuk terus melakukan evaluasi.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: DW.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x