Kisah Pilu Kehidupan Seorang Anak Pemulung di India

- 21 Februari 2021, 15:45 WIB
Kisah pilu anak pemulung di India.
Kisah pilu anak pemulung di India. /PIXABAY/Mumtahina Tanni

RINGTIMES BALI – Manusia tidak dapat memilih untuk lahir seperti apa maupun dari keluarga mana.

Seperti seorang anak laki-laki di Negara India yang lahir di keluarga kurang mampu yang seluruh anggotanya berprofesi sebagai pemulung.

Anak lelaki ini bernama Imradul Ali tinggal di sebuah desa terpencil di bagian timur laut India.

Baca Juga: Kisah Pilu Syam Permana, Penulis Lagu Dangdut Terkenal Kini Jadi Pemulung

Ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya berprofesi sebagai pemulung dan kebutuhan mereka semua totalitas terpenuhi dari hasil memulung.

Kisah pilu kehidupan Zain telah dimuat dalam sebuah artikel yang mungkin akan menginspirasi lebih banyak orang untuk bersyukur.

Dilansir Ringtimesbali.com dari Aljazeera.com, Ali berusia 10 tahun dan bersekolah di salah satu sekolah kecil di dekat TPA.

Baca Juga: BSU BPJS Ketenagakerjaan Sudah Ditransfer, Ini Kisah Karyawan Penerima Bantuan

Sudah sejak setahun lalu di tahun 2020, Ali mulai membantu orang tuanya untuk memulung setiap pulang sekolah.

Ali melakukan ini demi membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan sepatu yang dikenakannya sehari-hari untuk bersekolah adalah sepatu yang ia pungut saat memulung.

Diceritakan saat itu ketika Ali pulang dari sekolah, ia langsung bergegas pulang dan mengganti seragamnya.

Baca Juga: Kisah Pembunuhan Wanita Mongolia Altantuya Belum Terungkap, Diduga Seret Pejabat Tinggi di Malaysia

Setelah itu, ia langsung pergi memulung ke daerah kumuh di wilayah Gauhati, Ibu Kota Negara Bagian Assam.

Di tempat inilah, Ali mencari barang bekas seperti botol plastik, gelas, atau apapun yang bisa didaur ulang dengan berbekal sebuah karung besar.

Selain tumpukan sampah, ada juga sapi yang berkeliling di sekitar daerah itu mencari makanannya sendiri.

Baca Juga: Satu Keluarga Hampir Tertimpa Bencana Gletser di India

Per hari biasanya Ali menghasilkan hingga 100 rupee, sementara anggota keluarganya yang lain hanya sekitar 250 rupee.

“Sangat sulit menjalankan keluarga hanya dengan memetik kain perca,” ucap Anuwara Begum, ibu dari Ali.

Penderitaan keluarga ini semakin bertambah ketika pandemi Covid-19 turut melanda India. Mereka tidak bisa memulung lagi ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang biasanya mereka datangi karena pembatasan kegiatan yang diterapkan di sana.

Baca Juga: Baru Saja Menikah Semalam, Mempelai Wanita Asal India Minta Cerai Keesokan Harinya

Akibatnya, mereka selama berbulan-bulan hanya bisa bergantung dari bantuan sebuah organisasi sosial.

Untuk makan sehari-harinya, mereka hanya menunggu bantuan makanan datang sebab mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena tidak diizinkan bekerja di luar oleh pemerintah setempat.

Ali sempat mengatakan bahwa, ia tidak ingin menghabiskan hidupnya dengan memulung.

“Saya ingin melanjutkan sekolah dan ingin menjadi orang kaya,” ungkapnya.

Baca Juga: Kisah Cinta Terbaru Lesti Kejora dan Rizky Billar, Dikabarkan Akan Menikah

Ayah Ali pun ingin agar putranya itu bisa terus melanjutkan sekolahnya dengan harapan ia akan memiliki tokonya sendiri ataupun mendapat pekerjaan di pemerintahan seperti yang diimpikannya saat besar nanti demi menaikkan taraf hidup keluarganya.

Betapa kerasnya hidup yang mereka jalani, namun mereka tetap tidak berkecil hati dan semangat untuk tetap melangsungkan hidup dan pendidikan anaknya.

Dari kisah pilu seorang anak pemulung ini, kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Pemilik Toko Oleh-oleh Krisna Bertahan di Masa Pandemi

Karena masih banyak orang disekitar kita yang kesusahan namun tetap bersemangat meraih impiannya.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x