Kasus Covid-19 di Filipina Melonjak, Departemen Kesehatan Meneliti Adanya Mutasi Virus

- 19 Februari 2021, 22:00 WIB
Kasus Covid-19 di Filipina melonjak, departemen kesehatan tengah meneliti adanya mutasi virus.
Kasus Covid-19 di Filipina melonjak, departemen kesehatan tengah meneliti adanya mutasi virus. /PIXABAY/fernandozhiminaicela

RINGTIMES BALI – Departemen Kesehatan Filipina (DOH) melaporkan bahwa ada kasus baru covid-19 sebanyak 1.901 kasus yang sudah dikonfirmasi.

Virus corona merupakan masalah banyak negara hari ini. Ditambah lagi beberapa isu mengatakan bahwa adanya mutasi baru dari virus tersebut.

Asia Tenggara memiliki jumlah secara total sekitar 557.058 kasus baru. DOH melaporkan bahwa adanya peningkatan angka kematian menjadi 11.829 setelah dalam satu hari ada 157 lebih pasien meninggal akibat epidemi virus corona.

Baca Juga: Dubes RI untuk Filipina Sinyo Harry Meninggal di Usia 76 Tahun

Walaupun di lain sisi, DOH juga melaporkan sebuah kabar baik yang mengatakan bahwa ada 537 lebih pasien yang sembuh pada hari itu. Total orang yang sembuh di Filipina adalah 512.789 orang.

Filipina merupakan salah satu negara yang berada di Asia Tenggara yang memiliki sekitar 110 juta penduduk, dan sebuah laporan dari pemerintah mengatakan bahwa lebih dari 7,95 juta orang terjangkit virus sejak januari tahun lalu.

Dilansir Ringtimesbali.com dari Xinhuanet.com, isu soal berkembangnya virus corona menjadi satuan virus baru akhirnya diteliti oleh Filipina untuk mengetahui kebenaran soal isu tersebut.

Baca Juga: Nyalakan Alarm Bahaya! Filipina di Hantam Topan Goni, Satu Juta Orang di Evakuasi

Filipina mengatakan bahwa besarnya kemungkinan potensi mutasi secara klinis itu ada.

“Mutasi yang berpotensi signifikan secara klinis” ujar Menteri Kesehatan, Francisco Duque di dalam wilayah Central Visayas.

Duque mengatakan hal tersebut saat mengadakan jumpa pers secara daring. Selain itu, Duque juga menjelaskan bahwa pejabat kesehatan telah meningkatkan tindakan penahanan di beberapa wilayah untuk mencegah penularan.

Baca Juga: 4 Buah Pilihan Ini Dipercaya Bisa Menangkal Virus Corona

DOH juga mengatakan bahwa adanya lonjakan tinggi kasus di beberapa wilayah dan dikaitkan dengan adanya kemungkinan virus yang bermutasi.

Kemungkinan lain juga dijelaskan seperti mobilitas masyarakat yang tinggi bisa menjadi penyebab besarnya angka penularan secara drastis.

“Kami belum membuat kesimpulan pasti soal implikasi kesehatan dan potensi dari adanya mutasi ini” ujar Alethea De Guzman dari Biro Epidemiologi DOH.

Baca Juga: Inggris dan Afrika Selatan Melaporkan Varian Baru Virus Corona Lebih Mudah Menular

Direktur Eksekutif Philippine Genome Center, Cynthia Saloma menjelaskan bahwa pengarahan yang sama seperti kasus di Central Visayas dan kemungkinan mutasi harus lebih diperhatikan.

Ada beberapa orang yang terindikasi terpapar virus yang sudah bermutasi dan sudah bisa keluar dari karantina.

DOH juga mengatakan bahwa virus secara alami mengalami mutasi karena beberapa dari mereka bisa berkembang biak.

Baca Juga: Universitas California Jadikan Kampus Sebagai Sarana Tes Corona Gratis Bagi Masyarakat Sekitar

“Mutasi ini terakumulasi dari waktu ke waktu dan memungkinkan adanya efek yang variatif. Namun, tidak berarti semuanya bermutasi dan menyebabkan efek negatif” sebuah pernyataan resmi dari DOH.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Xinhuanet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x