Tiktok Lanjutkan Negosiasi Penjualan Aset di AS, Jen Psaki: Tidak Ada Jadwal Tinjau Perusahaan dari China

- 11 Februari 2021, 16:00 WIB
Tiktok meanjutkan negosiasi penjualan aset AS.
Tiktok meanjutkan negosiasi penjualan aset AS. /PIXABAY

RINGTIMES BALI – Penjualan aset Amerika Serikat (AS) disebut telah ditunda tanpa batas waktu karena tinjauan oleh pemerintahan Biden tidak akurat.

TikTok terus bernegosiasi dengan pemerintah federal walaupun terjadi perubahan dalam administrasi AS seperti yang dilaporkan The Wall Street Journal kepada para pembelinya.

Negosiasinya terkait potensi penjualan operasi Amerika serta tentang menangani masalah keamanan nasional.

Baca Juga: Kominfo Resmi Blokir TikTok Cash Terkait Transaksi Ilegal

TikTok merupakan aplikasi video populer milik China ByteDance, sebuah raksasa teknologi di China.

Sudah berbulan-bulan, pihak TikTok melakukan pembicaraan dengan Komite Investasi Asing di AS, Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS) namun belum juga disetujui.

Saat kepemimpinan Donald Trump, ia pertama kali mengangkat masalah keamanan nasional itu di musim panas yang lalu dan mempertahankan kampanye ByteDance untuk menjual operasi TikTok di AS.

Baca Juga: TikTok e Cash Resmi Diblokir, Netizen Serbu Instagram Kominfo

Perusahaan departement store, Walmart beserta Amerika Oracle Corp sebuah raksasa teknologi di Amerika telah melakukan pembicaraan dengan ByteDance dalam waktu yang lama.

Pembicaraan ini dilakukan untuk menyelesaikan kesepakatan penjualan aset ini.

Pada hari Rabu kemarin, Jen Psaki selaku sekretaris pers Gedung Putih membantah rencana peninjauan TikTok.

Baca Juga: Viral di TikTok, Fakta Menyeramkan Lagu 'Genjer-Genjer' Dilarang Diputar

“Tidak ada jadwal untuk meninjau TikTok atau masalah lain yang terkait dengan perusahaan teknologi China,” ucapnya.

Laporan terkait pembatalan penjualan TikTok mungkin akibat penggabungan negosiasi CFIUS dan tuntutan hukum yang saat ini menunggu di pengadilan sedang berlangsung.

Pemerintah telah mulai meninjau tindakan lembaga tertentu yang baru saja dikeluarkan, termasuk larangan kasus banding TikTok.

Baca Juga: Robinhood dan Investor Ritel Tingkatkan Pasar Saham, 4 Kepala Bank Amerika Beri Komentar

Apabila disetujui, pemerintah akan memperbarui kasus tersebut setiap 1 bulan. CFIUS mengatakan, Amerika perlu memiliki lebih dari 50 persen operasi TikTok di AS. Kemungkinan dengan menambahkan saham yang dimiliki oleh investor hedge fund Amerika.

Walmart dan TikTok menolak memberi komentar terkait negosiasi yang dilakukan. Hakim federal, Wendy Beetlestone di Philadelphia dan Carl Nichols di Washington memutuskan mendukung TikTok dan penggunanya dalam 3 kasus terpisah.

Penangguhan hukuman pengadilan berlaku secara bertahap pada bulan September dan November, serta dipertanyakan apakah penjualan aset masih diperlukan atau tidak.

Baca Juga: Ketahui Alasan CEO Amazon Jeff Bezos Memilih Mundur dari Posisinya

Diketahui sejak awal November tahun lalu, ByteDance telah mengirimkan 4 proposal. Namun sejak pemilihan Presiden Amerika, laju negosiasi mulai melambat secara signifikan.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x