Para Ilmuwan Meminta Satgas UAP Amerika Serikat Serius Meneliti Adanya UFO

- 7 Februari 2021, 12:00 WIB
Sebuah Objek yang diungkap merupakan UFA oleh Angkatan Lau Militer Ameria Serikat
Sebuah Objek yang diungkap merupakan UFA oleh Angkatan Lau Militer Ameria Serikat /Dok. Navy Times

RINGTIMES BALI – Angkatan Laut Militer Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan bila sebuah objek yang teridentifikasi dengan tindakan aneh, dan sempat terekam video tersebut merupakan bagian dari UFO.

Selain itu, hal tersebut dibenarkan oleh seorang saksi yang tak lain merupakan pilot dari pesawat jet yang merekam kejadian tersebut, serta seorang petugas radar dan teknisi.

Dikutip Ringtimesbali.com dari situs Space.com melaporkan bila pada bulan Agustus, Angkatan Laut membentuk sebuah satuan tugas Unidentified Aerial Phenomena (UAP).

Baca Juga: Youtuber Asal China Li Ziqi Pecahkan Guinness World Record

Tujuan pembentukan satuan tugas tersebut adalah menyelidiki sifat dan asal penampakan aneh, serta objek tersebut nantinya akan berpotensi atau tidak bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

Objek yang baru-baru diamati, diduga memiliki akselerasi berkisar hampir 100 Gs bahkan hingga ribuan Gs. Bagi pilot profesional sendiri hal tersebut tak bisa membuat mereka bertahan.

Objek tersebut juga tidak menghasilkan gangguan udara sedikit pun yang terlihat, mereka juga tidak menghasil ledakan sonik.

Baca Juga: Arkeolog Menemukan Masjid Tertua di Israel, Dibangun Setelah Nabi Muhammad SAW Wafat

Philippe Ailleris merupakan orang yang mengontrol proyek di Pusat Penelitian dan Teknologi Antariksa Eropa di Belanda mengatakan bila terdapat persyaratan tentang pengumpulan bukti terkait studi ilmiah UAP.

Hal tersebut diperlukan untuk membawa data yang objektif dan berkualitas tinggi kepada para ilmuwan.

“Tidak ada yang tahu di mana dan kapan UAP akan berpotensi muncul, sehingga sulitnya penelitian ilmiah ini,” ujarnya.

Baca Juga: Dunia Sedang Menderita Polusi Sampah, Hentikan Penggunaan Limbah Plastik

Ia juga mengatakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti perangkat lunak terbuka, komputasi awan serta kecerdasan buatan dapat membantu para ilmuwan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi dan mengirimkan data.

Selain itu, semakin banyak pesawat luar angkasa pemindai Bumi yang diluncurkan untuk memeriksa keadaan lingkungan Bumi. Pekerjaan semacam itu tidak lagi terbatas pada negara atau kekuatan besar, melainkan pihak  swasta dapat ikut dalam proyek ini.

“Evolusi ini akan merangsang ide-ide berpikiran maju di berbagai domain, termasuk topik kontroversial,” kata Ailleris.

Baca Juga: Dunia Sedang Menderita Polusi Sampah, Hentikan Penggunaan Limbah Plastik

“Kami akan menggunakan satelit untuk memantau wilayah lautan di selatan Pulau Catalina tempat pertemuan Nimitz tahun 2004 terjadi,” kata Kevin Knuth mantan ilmuwan Ames Research Center NASA di Silicon Valley California dan kini menjadi profesor fisika di Universitas di Albany di New York.

Penyampaiannya tersebut didasari atas penampakan UAP yang dilaporkan oleh pilot dan operator radar di di kapal induk USS Nimitz.

Kawasan tersebut juga akan menjadi target ekspedisi UAP 2021 yang dilakukan oleh Knuth dan peneliti lainnya. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk memberikan bukti ilmiah yang nyata bila objek UAP ada, dapat ditemukan, dan dapat diketahui.

Baca Juga: Joe Biden Minta Tak Beri Pengarahan Intelijen ke Donald Trump karena Prilakunya yang Aneh

“Kami berharap dapat mendeteksi UAP, menentukan karakteristiknya, pola penerbangan, dan pola aktivitas apa pun yang memungkinkan kami mempelajarinya dengan lebih efektif,” jelasnya

“Selain memantau wilayah untuk UAP, kami juga akan menggunakan satelit untuk mendapatkan konfirmasi independen dari penampakan UAP serta mendapatkan informasi tentang UAP tersebut,” tambahnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: SPACE.COM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x