RINGTIMES BALI – Berbagai pihak serta lembaga penelitian dari berbagai negara siap untuk membantu menyelesaikan permasalahan sampah plastik yang ada di Indonesia. Namun, masalah plastik adalah masalah global yang butuh perhatian dunia.
Seorang peneliti dari Lembaga Sains CSIRO Australia, Britta Denise Hardesty mengatakan bahwa dia siap untuk membantu mengurangi polusi yang ada di lingkungan Indonesia.
“Ini bukan hanya tentang berapa banyak yang diproduksi setiap tahun, tetapi berapa banyak yang telah diproduksi secara total. Kalaupun kita 20 persen lebih baik dalam menangani sampah plastik, masih ada 30 persen dari masalah warisan sampah bertahun-tahun lalu” ujar Denise.
Baca Juga: Niat Foto Pre Wedding di Pantai Bali, Ternyata Penuh Sampah
Tiza Mafira seorang direktur eksekutif Diet Kantong Plastik Indonesia yang merupakan kelompok advokasi lingkungan di Jakarta.
Tiza menegaskan bahwa Jawa bukanlah salah satu penyebab besarnya polusi plastik di Indonesia.
“Mereka mengatakan bahwa sampah berasal dari Jawa, berdasarkan merek yang terlihat pada gelas plastik yang tidak dijual di Bali. Tetapi setiap pejabat di Bali mengantisipasi lonjakan limbah dari sungai ke laut, meski tidak ada data untuk membuktikannya” ujar Tiza.
Baca Juga: Pantai Kedonganan Bali Dipenuhi Sampah Kiriman
Tiza juga menegaskan bahwa keberadaan data sangatlah penting untuk melakukan aksi terhadap masalah sampah yang ada.
Tidak adanya data membuat masalah tersebut susah ditangani.