“Kami semua menyadari hipotesis seputar potensi keterlibatan laboratorium dalam hal ini dan kami pasti akan mengajukan pertanyaan tentang semua aspek kunci dari Institut Virologi Wuhan,” jelasnya.
Baca Juga: Viral Video Wanita Asyik Senam 'Ampun Bang Jago' Berlatar Konvoi Militer di Myanmar
"Jika ada data mengarah ke hipotesis apa pun, kami akan mengikutimya, kemanapun data tersebut mengacu. Kami akan berpikir secara terbuka,” tambahnya.
Meskipun memiliki hubungan baik dengan Institut Virologi Wuhan, Daszak menampik hal tersebut tidak ada kaitannya dengan misi yang ia lakukan serta membahayakan keberpihakannya.
Misi WHO dikontrol ketat oleh China, dengan para ilmuwan diisolasi sebagai bagian dari tindakan pencegahan COVID-19 negara itu.
Baca Juga: 10 Tahun Bebas, Kini Rakyat Myanmar Dihantui Ketakutan Rezim Militer
Selanjutnya, Dr Dayak optimis bila misi ini akan menemukan asal-usul dari Covid-19. Namun, ia juga mengingatkan tentang varian baru dari virus tersebut dan manusia akan hidup bersama dengan Covid-19 selamanya.
“Ini merupakan virus yang melompat ke manusia dan kemudian menjadi endemik. Virus ini akan bersama kita selamanya.Tapi, kami menerima hal itu. Kami akan memiliki vaksin yang bekerja, dan kami akan mendapatkan sampel varian tersebut serta akan memodifikasi vaksinnya,” jelasnya.***