Akhirnya Tersangka Penyerang Pisau Gereja Nice Prancis Terungkap, Pelaku Berusia 21 Tahun

31 Oktober 2020, 11:07 WIB
Gereja nice Prancis /Tangkap layar youtube.com/BERNAMA TV

RINGTIMES BALI - Serangan teror menewaskan tiga orang di Nice pada Kamis. 

Korban adalah wanita berusia 60 tahun yang hampir dipenggal, dan korban ketiga meninggal setelah berlindung di bar terdekat.

Serangan di Nice terjadi kurang dari dua minggu setelah pemenggalan seorang guru mengguncang bangsa dan menyebabkan Presiden Emmanuel Macron menyarankan bahwa Islam membutuhkan Pencerahan.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 31 Oktober 2020 Masih Turun

Jean-François Ricard, jaksa penuntut antiterorisme terkemuka Prancis, mengatakan tersangka pembunuhnya adalah seorang pria Tunisia, lahir pada 1999, yang memasuki Prancis setelah tiba di Italia pada 20 September. Saat ini pelaku berusia 21 Tahun.

Dia mengatakan pria itu, yang tidak diketahui oleh otoritas Prancis, adalah ditangkap setelah menerjang petugas polisi sambil meneriakkan "Allahu akbar," dan dirawat di rumah sakit dengan luka serius.

“Sangat jelas bahwa Prancis yang diserang,” kata Macron setelah melakukan perjalanan dengan cepat ke Nice. Otoritas Prancis menempatkan negara yang gelisah pada tingkat ancaman terorisme tertinggi.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Bumi M 7 Turki Jadi 12 Orang Tewas dan 420 Luka-Luka

Pembunuhan itu terjadi pada saat tindakan pemerintah baru-baru ini dengan Muslim di Prancis dan luar negeri, termasuk kepala negara seperti Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki. 

 

Mr Ricard, mengatakan tersangka di Nice telah direkam oleh kamera pengintai pada Kamis pagi di stasiun kereta utama kota, di mana ia terlihat membalikkan jaketnya dan mengganti sepatu sebelum menuju ke basilika.

Baca Juga: Berawal dari Charlie Hebdo, PM Malaysia Mahathir Sebut Muslim Punya Hak Bunuh Orang Prancis

Di dalam gereja, katanya, pria itu memotong leher korban berusia 60 tahun itu begitu dalam hingga dia hampir dipenggal.

Tuan Sadouni berkata bahwa teroris "menghancurkan persatuan nasional yang kita cita-citakan." Yang dikutip RINGTIMES BALJ dari nypost.com pada 31 Oktober 2020.

“Itu membuatku khawatir, itulah yang mereka cari, dan mereka berhasil,” katanya.***

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler