Ini Dampak Pernyataan Presiden Prancis Lecehkan Islam, dari Boikot Produk Hingga Teror Gereja Nice

30 Oktober 2020, 13:38 WIB
Deretan Dampak Kontroversi Presiden Prancis Emmanuel Macron, dari Boikot Hingga Teror Gereja Nice /UPI

RINGTIMES BALI - Komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap melecehkan Islam dan Nabi Muhammad ternyata berdampak sangat panjang.

Presiden Macron yang menganggap  pemenggalan kepala seorang guru yang pernah mempertontonkan kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad di salah satu kelasnya adalah kebebasan berekspresi.

Macron malah mengeluarkan pernyataan anti-Islam di Prancis yang  memicu protes di negara-negara Muslim.

Baca Juga: Al Qaeda Serukan ‘Jihad’, Prancis Naikan Status Darurat Teror Setelah Pembunuhan di Gereja Nice

Di tengah kemarahan di seluruh dunia Islam pada Presiden Macron karena membela kartun satir Nabi Muhammad terjadi berbagai  penyerangan.

Berikut sederetan dampak kontroversi pernyataan Presiden Prancis, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari dailymail :

1. Beberapa negara mayoritas Muslim meluncurkan kampanye untuk memboikot produk Prancis.

Baca Juga: Info Lengkap 64 Link Pengumunan CPNS 2019, Cara Pemberkasan dan Dokumen yang Harus Disiapkan

2. Pengunjuk rasa membakar tiga warna dan poster Macron pada demonstrasi di Suriah, Libya, Bangladesh, Afghanistan, Pakistan, dan Palestina.

3. Seorang penjaga keamanan di konsulat Prancis di Jeddah, Arab Saudi, ditikam dan terluka.

4. Seorang pria bersenjatakan pisau ditangkap di Sartrouville dekat sebuah gereja setelah bersumpah 'melakukan seperti di Nice.

Baca Juga: Luluh Lantak Diserang Azerbaijan, PM Armenia Kirim Anak Istri Angkat Senjata ke Medan Perang

5. Seorang pria Afghanistan ditangkap di Lyon saat mencoba naik kereta sambil dipersenjatai dengan pisau panjang.

6. Mantan PM Malaysia mengatakan bahwa Muslim memiliki hak untuk 'membunuh jutaan orang Perancis' jika Islam dihina.

7. Politisi Prancis berbaris untuk menuntut tindakan lebih keras terhadap apa yang disebut walikota Nice sebagai 'Islamo-fasisme.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler