Perdana Menteri Norwegia Sebut Aksi Perobekan Alquran Bagian dari Kebebasan Berekspresi

2 September 2020, 14:41 WIB
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyatakan bahwa pembakaran Al-Qur'an di Norwegia merupakan bentuk kebebasan berekspresi /Galamedia

RINGTIMES BALI - Aksi demonstrasi pada Sabtu 29 Agustus 2020 lalu di luar gedung parlemen Oslo berakhir dengan kericuhan setelah pimpinan mereka merobek Alquran.

Terkait hal ini, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyatakan aksi perobekan Alquran saat demonstrasi anti-islam oleh kelompok Stop Islamization of Norway (SIAN) merupakan bagian dari kebebasan berekspresi.

"Saya sangat khawatir bahwa kebebasan berekspresi, yang kami bela dengan kuat di Norwegia, mungkin diartikan secara berbeda di negara lain, atau mungkin dianggap bahwa kami tidak peduli dengan sikap SIAN. Karena kami melakukannya," kata Solberg kepada kantor berita NTB dikutip Rabu 2 September 2020.

Baca Juga: Swedia Rusuh! Hujan Batu, Takbir Bergema Kitab Suci Alquran Dibakar, Ini Pemicunya

"Saya sangat memisahkan diri saya dari semua yang mereka perjuangkan. Saya pikir menyakitkan mendengar bagaimana mereka menggambarkan orang yang tinggal di negara ini," sambungnya.

Erna Solberg juga menyadari bahwa setiap kebebasan berpendapat memiliki konsekuensi yang harus dihadapi.

"Tetapi kebebasan berbicara memiliki konsekuensi, dan itu adalah terkadang Anda harus menahan diri mendengar hal-hal yang menyakiti Anda," ujar Solberg.

Baca Juga: Begini Cara Raja Thailand Habiskan Waktu Lockdown, Angkut Selir Senang-senang di Jerman

Pernyataan Erna Solberg datang sehari setelah Turki mengkritik protes yang dilakukan oleh SIAN.

"Sangat salah melihat rasisme dan permusuhan terhadap Islam sebagai bagian dari kebebasan berbicara," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki dikutip dari Daily Sabah.

Menurut Kemenlu Turki, faktanya partai politik tidak mencegah, atau sebagian mengizinkan orasi rasis tersebut hanya untuk mendulang dukungan.

Insiden perobekan Alquran tersebut dilakukan oleh aktivis wanita, salah satu pimpinan SIAN, merobek salah satu halaman.

Baca Juga: Militer China Terus Bangun Kekuatan, Taiwan 'Ketar Ketir' Mau Diserang?

Sebelumnya, pemimpin kelompok SIAN tersebut juga mengeluarkan orasi dengan nada mencela Nabi Muhammad.

Mendengar orasi tersebut, sejumlah demonstran dari kelompok kontra yang juga sedang melakukan aksi protes, memanjat pagar barikade dan mulai menyerang kelompok SIAN.

Sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di Galamedianews dengan judul "Parah, Perdana Menteri Norwegia Sebut Aksi Perobekan Al-Qur'an Bagian dari Kebebasan Berekspresi".

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Jolo Dua Wanita Warga Lokal, Jaringan Abu Sayyaf

Pihak kepolisian Norwegia hingga menggunakan semprotan merica untuk membubarkan masa yang menerobos barikade yang dibuat oleh petugas.

Akibat kericuhan tersebut, satu orang dilaporkan mengalami luka-luka. Polisi juga menahan 20 demonstran yang diduga sebagai provokator kericuhan, termasuk seorang perempuan yang merobek Alquran tersebut.***(Dicky Aditya/Galamedianews)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler