Begini Aturan Baru Korsel Atasi Gelombang Kedua Covid-19

31 Agustus 2020, 14:26 WIB
Tenaga medis menghadiri pemogokan 24 jam di tengah pandemi penyakit virus corona di Seoul, Korea Selatan, 7 Agustus 2020. (Foto: Yonhap via REUTERS) /

RINGTIMES BALI - Lembaga pendidikan swasta ditutup untuk pertama kalinya dan lalu lintas di ibu kota Korea Selatan tampak lebih sepi pada Senin, di hari pertama penerapan aturan jarak sosial yang lebih ketat yang dirancang untuk menghentikan gelombang kedua wabah virus corona.

Seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman ANTARA, 31 Agustus 2020 Korea Selatan mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Jumat.

Untuk membatasi pengoperasian restoran, kedai kopi, dan apa yang disebut sekolah-sekolah persiapan masuk perguruan tinggi di wilayah metropolitan Seoul, dengan gereja, klub malam, dan sebagian besar sekolah umum telah ditutup.

Baca Juga: Korsel Khawatirkan Kurangnya Ranjang atas Lonjakan Covid-19, Gelombang Kedua Virus Terjadi

Keputusan itu diambil setelah aturan pembatasan sebelumnya pada pergerakan gagal mencegah gelombang kedua infeksi virus corona muncul di gereja, kantor, panti jompo, dan fasilitas medis di Korea Selatan (Korsel)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 238 kasus baru pada Minggu tengah malam, sebagian besar terjadi di Seoul dan wilayah sekitarnya, kasus harian tiga digit yang terjadi 18 hari berturut.

Tampak lebih sedikit mobil dan orang-orang di jalan-jalan Seoul selama jam sibuk pagi hari saat lebih banyak perusahaan mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Korea Selatan Alami Resesi Ekonomi Susul Singapura

"Saya mulai bekerja dari rumah hari ini karena perusahaan mengizinkannya untuk pertama kalinya karena jumlah kasus terus melonjak," kata Oh Yun-mi, 36, yang bekerja di sebuah perusahaan manufaktur.

Seorang pekerja kantoran berusia 40 tahun yang hanya memberikan nama belakangnya Cho mengatakan waktu perjalanannya ke kantor terpangkas sekitar sepertiga.

Lembaga pendidikan swasta atau kursus yang diselenggarakan setelah jam sekolah, yang beroperasi seperti biasa pada Maret selama gelombang pertama infeksi virus corona di Korea Selatan, kini ditutup.

Baca Juga: Update Covid Dunia, Positif 25 Juta Lebih, AS Unggul, Kasus Baru dan Kematian di Mexico Tinggi

Ada 25.000 sekolah persiapan perguruan tinggi di Seoul dan secara nasional tiga dari empat anak - dari kelas 1 hingga kelas 12 - mengikuti kelas-kelas seperti itu.

Pemerintah telah memangkas jumlah karyawan di kantor publik, sementara banyak perusahaan, termasuk raksasa teknologi Samsung Electronics, LG dan SK Hynix, telah memperluas atau mengaktifkan kembali kebijakan kerja dari rumah.

Makan di tempat di restoran, pub, dan toko roti di area Seoul dilarang setelah pukul 9 malam hingga Minggu, sementara jaringan kedai kopi dibatasi untuk hanya melayani pesanan antar atau dibawa pulang.

Baca Juga: Joe Biden Kecam Trump: Ia 'Gagal', Tak Bisa Lindungi Amerika dari Wabah Covid-19

Korea Selatan telah melaporkan total infeksi sebanyak 19.947 dan 324 kematian akibat COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler