RINGTIMES BALI - Satu orang ditembak mati di Portland Sabtu malam waktu setempat, selama serangkaian konfrontasi antara anggota karavan 600 kendaraan untuk mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pengunjuk rasa tandingan.
Pria yang ditembak itu dilaporkan memakai topi bertopi Patriot Prayer, yang merupakan kelompok sayap kanan yang bermarkas di kawasan Portland.
Kelompok-kelompok tersebut bentrok di kota tepi sungai itu bersama komunitas Amerika lainnya selama musim panas.
Baca Juga: Apa Motif Penembakan terhadap Jacob Blake, Pria Berkulit Hitam di Amerika
Polisi kini sedang menyelidiki penembakan, yang terjadi sekitar pukul 8:45 malam waktu setempat.
Peristiwa ini diyakini sebagai pembunuhan, Biro Kepolisian Portland pun mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan Minggu pagi.
Bahkan, polisi tidak merilis informasi tentang tersangka potensial.
Baca Juga: Joe Biden Kecam Trump: Ia 'Gagal', Tak Bisa Lindungi Amerika dari Wabah Covid-19
"Kekerasan ini sama sekali tidak dapat diterima, dan kami akan menemukan dan menangkap individu atau individu yang bertanggung jawab," kata Kepala Polisi Chuck Lovell, dikutip Ringtimes Bali dari Washington Post, Senin 31 Agustus 2020.
Pria yang tertembak itu tepat berada di distrik pusat kota dekat tempat kelompok lawan bentrok sepanjang malam.