Diberi Imbalan 100 Dolar AS Bakar Bendera Indonesia, Begini Reaksi Warga Palestina

22 Agustus 2020, 15:15 WIB
Beredar Video Cintanya Warga Palestina ke Indonesia, Tolak Bakar Bendera Merah Putih meski Dibayar /tangkap layar YouTube Abdillah Onim Daily /

RINGTIMES BALI - Di HUT ke-75 tahun Indonesia, seorang YouTuber yang bermukim di Gaza Palestina membuat sebuah video sosial eksperimen kepada masyarakat setempat.

Sosial eksperimen itu di unggah di laman YouTube Abdillah Onim Daily, pada 21 Agustus 2020, dimana tampak beberapa orang Palestina di waktu yang berbeda diajak untuk melakukan sebuah wawancara singkat.

Video berdurasi lebih dari 7 menit itu menunjukkan beragam reaksi dari masyarakat Palestina ketika diminta membakar bendera Indonesia dengan imbalan 100 dolar AS atau setara dengan lebih dari Rp1 juta.

Baca Juga: Mantan Istri Pembunuh Berantai di Prancis Bunuh dan Perkosa Gadis 9 Tahun

Tampak seorang pria yang bernama Baraa Shanty menjadi orang yang memberikan pertanyaan dan nantinya akan meminta target untuk membakar bendera milik negara Indonesia.

Baraa Shanty mengungkapkan jika rakyat Palestina menyimpan cinta mendalam untuk Indonesia dan yakin akan soldaritas serta dukungan yang telah dibangun diantara dua negara.

"Mari kita lihat, seperti apa Indonesia di hati Bangsa Palestina," ujar Baraa Shanty, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari unggahan YouTube Abdillah Onim Daily.

Baca Juga: Jumlah Positif Corona Dunia, Sabtu 22 Agustus 2020: 23 Juta Lebih, Amerika Masih Juara, Indonesia 23

Sosial eksperimen ini dilakukan oleh YouTube Abdillah Onim Daily di Kota Tua Gaza, Palestina, orang pertama yang ditemui adalah seorang pria paruh baya.

Pertanyaan pertama dalam sebuah wawancara singkat ditanyakan oleh Baraa kepada pria tersebut.

Baraa menanyakan salah satu rumah sakit terbesar di Jalur Gaza dan siapa yang yang telah membangunnya.

Baca Juga: Militer AS 'Kecolongan', Kapal Selam Nuklir Tiongkok Dipergoki Sembunyi di Pulau Hainan

"Rumah Sakit terbesar di Jalur Gaza adalah Rumah Sakit Indonesia," jawab pria tersebut.

Kemudian Baraa mengeluarkan kertas bergambarkan bendera Indonesia dan meminta pria tersebut untuk memegangnya.

Lalu ia mengeluarkan korek api dan meminta pria tersebut untuk membakar bendera Indonesia dan nantinya akan diberi hadiah sebesar 100 dolar AS.

Baca Juga: Joe Biden Kecam Trump: Ia 'Gagal', Tak Bisa Lindungi Amerika dari Wabah Covid-19

Namun, apa yang dilakukan pria paruh baya tersebut sangat mengejutkan, ia meminta uang 100 dolar tersebut dari Baraa.

"Sekarang saya siap untuk membakar 100 dolar dan saya tidak akan membakar bendera Indonesia, jumlah muslim terbanyak di dunia," ujar pria tersebut.

Baginya Indonesia dan Palestina adalah saudara kembar, ia juga meyakini jika negara-negara Islam akan selalu mendukung Al-Quds untuk mencapai kemerdekaan.

Baca Juga: Update: Covid-19 Dunia Lebih dari 22,5 Juta Jiwa Terkonfirmasi Covid-19, Kematian 790 Ribu

"Silahkan ambil kembali 100 dolar anda, sementara bendera Indonesia akan kami sandingkan dengan bendera Palestina," tuturnya.

Dalam rangka HUT ke-75 Republik Indonesia, pria paruh baya yang merupakan rakyat Palestina menyampaikan harapannya bagi Tanah Air

"Saya berharap rakyat Indonesia selalu damai dan sejahtera," ungkapnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Distribusikan 40 Juta Dosis di Indonesia

Selanjutnya, target yang kedua seorang pria berbaju merah diminta untuk meluangkan waktunya sebentar untuk sebuah wawancara.

Ketika ditanya mengenai negara dengan populasi Muslim terbanyak di dunia, ia menjawab Indonesia berada di posisi ke-4.

Saat diminta untuk membakar bendera Indonesia dengan imbalan 100 dolar AS, pria tersebut langsung menolaknya.

Baca Juga: Weird Genius Resmi Bergabung dengan Astralwerks Record

Baginya meskipun ia ditawari dengan harta yang lebih banyak untuk membakar bendera Indonesia dirinya tetap akan menolak.

"Indonesia adalah negara Muslim, yang selalu membantu rakyat Palestina," ungkapnya.

Baginya adalah hal yang tidak mungkin orang membakar Bendera Indonesia bahkan jika diberi banyak uang.

Baca Juga: Warga Wuhan Gelar Pesta Kolam Renang Usai Covid19 Surut

Pria tersebut juga mengharapkan kesejahteraan dan kedamaian di HUT ke-75 tahun Indonesia.

Kemudian beralih pada seorang wanita paruh baya yang sedang duduk berteduh yang pada saat ditunjukkan bendera Indonesia, ia menyampaikan banyak doa dan harapan.

"Bendera Indonesia, kita menghormati bendera Indonesia, dan moga kelak dikibarkan di dinding Al-Quds bersama bendera Palestina," ujar wanita paruh baya tersebut.

Baca Juga: Katakan Tes Covid di AS Sampah, Bill Gates Justeru Tanam Saham di Vaksin Ini Harganya Meroket

Ketika diminta hal yang sama seperti dua orang sebelumnya, wanita tersebut langsung menolak dengan tegas meski ia diberi 1 juta dolar.

Begitupun beberapa orang lainnya, para penduduk Palestina ini menolak membakar bendera Indonesia meski mendapatkan imbalan uang.

Mereka tak hanya menghormati tetapi juga mencintai Indonesia, dan selalu memberikan doa serta harapannya terlebih saat HUT Kemerdekaan ke-75 tahun yang baru saja Tanah Air ini rayakan.

Baca Juga: Sinovac Bukan Akhir, Indonesia Diduga 'Salah Alamat', Vaksin Ini yang Dipatenkan China

Sebagaimana dimuat dalam artikel di Pikiran-rakyat.com sebelumnya dengan judul "Beredar Video Cintanya Warga Palestina ke Indonesia, Tolak Bakar Bendera Merah Putih meski Dibayar".

Hingga artikel ini diturunkan sudah lebih dari 84.000 orang menonton unggahan YouTube Abdillah Onim Daily.

Abdillah Onim sendiri merupakan salah satu relawan Indonesia yang sudah bermukim di kawasan Gaza Palestina sejak tahun 2009 silam.

Baca Juga: Negara Ketiga yang Akui Indonesia, Begini Cara Lebanon Ikuti Perayaan Kemerdekaan RI ke-75

Selain aktif di sosial media mengabarkan keadaan di Palestina, Abdillah Onim atau yang akrab disapa Bang Onim ini merupakan Fouder dari sebuah lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Nusantara Palestina Center.

LSM yang dibangunnya ini dibuat untuk menampung segala bantuan dan donasi yang nantinya dikirim serta dibagikan di Palestina.

Bang Onim ini dikenal sebagai aktivis kemanusiaan untuk Palestina, banyak kabar dan perkembangan yang terjadi disana yang ia sampaikan di laman sosial media miliknya.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler