Samsung Segera Produksi Vaksin Covid-19 mRNA Usai Kerjasama dengan Moderna

21 Mei 2021, 21:10 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Moderna /Dok. AP News/Charlie Riedel

RINGTIMES BALI – Perusahan Samsung Biologics akan menandatangani perjanjian dan berafilasi dengan Moderna dimana bioteknologi Samsung Group akan mulai memproduksi vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA) di perusahaan farmakologi AS, yang pabriknya berada di Korea Selatan.

Menurut penjabat yang mengatakan hal tersebut, bahwa delegasi pemerintah akan bertemu dengan pejabat Moderna dan Novavax di Washington D.C, di sela-sela pertemuan puncak antara Presiden Moon Jae-in dengan Presiden AS Joe Biden.

Dikutip Ringtimesbali.com dari situs Korean Times mengatakan mengenai rincian jumlah vaksin yang dapat diproduksi Samsung Biologics serta waktu produksi dan kemungkinan transfer teknologi masih akan dibahas dalam pertemuan lebih lanjut.

Baca Juga: Kabar Duka Selimuti Gaza, Usai Serangan Roket Israel, 228 Warga Palestina Meninggal

Saat ini, perusahaan Korea masih lemah dalam hal memiliki hak paten inti untuk pengembangan in-house vaksin mRNA.

"Samsung Biologics rencananya akan menandatangani MOU dengan Moderna, sementara SK Biosicence ingin mencapai kesepakatan dengan Novavax,” ujar salah satu pejabat.

Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua perusahaan Korea Selatan akan diizinkan untuk memproduksi vaksin COVID-19 mitranya. Presiden Moon berencana untuk melakukannya. menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan,” sambungnnya.

Perjanjian tersebut hadir setelah Korea Selatan menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk mempercepat program vaksinasi. Moderna telah menandatangani kesepakatan untuk memasok hingga 40 juta dosis vaksinnya, meskipun tanggal pengiriman belum ditentukan.

Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, India Kembali Diserang Kasus Infeksi Jamur Hitam

Selain itu, pejabat tersebut mengatakan hanya ada sedikit kemungkinan delegasi membahas penambahan vaksin Moderna. Perusahaan berencana memproduksi 700 juta dosis tahun ini.

"Tidak mungkin bahwa delegasi dapat mencapai kesepakatan vaksin dengan Pfizer, karena masalah utama dalam kunjungan Presiden Moon ke Washington adalah bagaimana menjajaki pembuatan pusat vaksin Korea Selatan di Asia," kata pejabat pemerintah lainnya.

Terkait dengan perjanjian SK Bioscience-Novavax, para pejabat mengatakan bahwa pihaknya akan menyelesaikan detail tentang bagaimana bersama-sama mengembangkan proyek terkait penelitian vaksin Covid-19 dengan teknologi dari kedua belah pihak.

Sedangkan, kampanye vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatah mengalami hambatan oleh kekurangan global dan penundaan pengiriman.

Baca Juga: Terungkap Alasan Israel Mati-matian Ingin Kuasai Masjid Al Aqsa, Ternyata Ada Terowongan Rahasia

Sejauh ini, itu telah memberikan dosis kepada lebih dari 7 persen dari 52 juta penduduknya, karena bertujuan untuk menyuntik setidaknya 13 juta pada bulan Juni dan mencapai kekebalan kawanan pada November.

Presiden Moon sebelumnya mengatakan bahwa dia akan membahas masalah vaksin dan Korea Utara di pertemuan puncaknya dengan Biden.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Korean Times

Tags

Terkini

Terpopuler