Kunjungi Anaknya yang Kritis, Pria Ini Malah Dipecat dari Pekerjaan

2 April 2021, 09:45 WIB
ilustrasi operasi. /Pexels @shvetsa

RINGTIMES BALI - Kasih sayang orang tua terhadap anak tidak akan pernah luntur dan hilang, demi anak orang tua rela untuk banting tulang mencari nafkah.

Namun, kisah seorang ayah asal China, hendak kunjungi anaknya yang sedang kritis, tetapi ia malah dipecat dari pekerjaannya.

Dilansir oleh ringtimesbali.com dari laman World of Buzz, sebuah perusahaan di Suzhou, China telah  memecat salah satu karyawannya yang hendak mengunjungi putranya yangkritis. 

Baca Juga: Dugaan Partai Demokrat Digunakan sebagai 'Kendaraan' Pilpres, Demokrat Pecat 6 Kader GPKPD

Baca Juga: Tjahjo Kumolo Bilang Tugas Anda Jelas, Layani Masyarakat, Berpolitik Praktis Pecat

Rumah sakit, sebelumnya telah menelpon sang ayah, untuk memberitahu bahwa sang anak sedang dirawat di ICU, dan tidak bernapas.

Ayah tersebut dikenal dengan Tuan Zhang, telah mengajukan permohonan cuti pada hari Sabtu, namun, diberitahukan bahwa dia baru dapat berbicara dengan atasannya pada hari Senin.

Kemudian, ia diberitahu bahwa jika tidak bisa mendapatkan persetujuan cuti, ia akan diberhentikan dan dipaksa untuk meninggalkan perusahaan.

Baca Juga: China Bangun Kapal Induk Tenaga Nuklir, Siap Kalahkan Amerika

Baca Juga: Alasan Keamanan, Pemerintah China Blokir Aplikasi Signal dan Clubhose

Dalam surat pemecatan yang dikeluarkan untuk karyawan tersebut, dikatakan bahwa Zhang telah melanggar klausul dalam kontrak, dengan menjalani masa absen tiga hari tanpa izin cuti yang disetujui.

Sang ayah, menyebutkan bahwa dia menandatangani perjanjian dengan perusahaan, kemudian akan kembali merawat anaknya saat bekerja dengan majikannya.

Namun sayangnya, persyaratan perjanjian mereka telah berubah pada Oktober tahun lalu.

“Perusahaan tidak mau lagi mematuhi perjanjian dan saya telah diminta keluar dari perusahaan,” ujar ayah yang khawatir itu.

Baca Juga: Status Ditho Sitompul Disorot, Sindir Bams dan Bicara Perceraian, Netizen: Anak Hotma Banyak Pansos

"Saya tidak bisa kehilangan pekerjaan saya. Saya harus mendapatkan uang untuk menyelamatkan anak saya," imbuhnya.

Namun, ketika berbicara dengan atasan perusahaannya, atasan Zhang mengatakan bahwa dia tidak memiliki kekuasaan, untuk membuat keputusan.

Terlebih, jika hal itu menyangkut persyaratan dalam kontrak karyawan, dan dia hanya dapat mengikuti protokol perusahaan.

Putra Zhang didiagnosis menderita glioma batang otak, penyakit di mana sel kanker jinak atau ganas terbentuk di jaringan batang otak, Agustus lalu.

Baca Juga: 8 Hal yang Diwariskan Ibu kepada Anak, Salah Satunya Kecerdasan

Zhang juga berkata, bahwa ia telah bekerja dengan perusahaan tersebut, selama 13 tahun lamanya.

Zhang telah meminta cuti sejak September lalu, dan baru berhasil kembali bekerja pada Februari tahun ini.

Dalam sebuah wawancara, direktur perusahaan mengakui bahwa dia setuju untuk mempertahankan hubungan kerja dengan Zhang.

Namun, tidak mengetahui kapan kondisi anaknya akan sembuh. Ia menambahkan bahwa karena cuti yang diajukan dimaksudkan untuk jangka waktu tertentu.

Perusahaan, merekomendasikan agar Zhang pergi lebih dulu, dan kembali ketika situasi medis dengan anaknya membaik.

Namun, sejak insiden ini viral, pengacara menyarankan agar sang ayah mengajukan arbitrase tenaga kerja, agar nantinya bantuan hukum dapat diberikan jika terjadi lagi.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: World of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler