Video Viral Seorang Imigran asal Filipina Mengalami Kejahatan Rasial di New York

31 Maret 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi stop rasisme /Tumisu/Pixabay/

RINGTIMES BALI – Kasus penyerangan akibat masih adanya anti rasial terjadi di New York, tepatnya di Manhattan. Ketika sebuah rekaman video mendapati seorang imigran tua asal Filipina dipukul oleh warga setempat.

Kasus anti-rasial seringkali terjadi kepada kelompok atau individu yang memiliki stereotipe negatif. Stereotipe negatif ini dikaitkan dengan kebencian personal dan subjektif.

Akhir-akhir ini media sosial mendapati banyak video rekaman personal maupun dari sebuah kamera pengintai di sudut tempat umum yang menyoroti adanya perilaku kekerasan maupun brutal terhadap seseorang. Kebanyakan dari kasus tersebut diduga sebagai kasus anti-rasial.

Baca Juga: Dewan Pers Mengutuk Aksi Kekerasan Terhadap Wartawan Tempo di Surabaya

Baca Juga: Seorang Pria di Inggris Dibully Setelah Ikut Aksi Demo Anti Masker dan Lockdown

Kebencian subjektif ini akhirnya menjadikan ras atau golongan menjadi objek kesalahan. Contohnya kebencian seseorang kepada ras China yang dituduh sebagai penyebar dan pembuat virus corona. Seorang anti-ras akan memiliki kecenderungan untuk membenci ras China.

Dalam hal anti-rasial ini, banyak negara mendukung dengan membuat peraturan ini dan menegaskan bahwa pelaku kekerasan atas dalih anti-rasial akan mendapatkan hukuman. Termasuk di Amerika Serikat.

Kekerasan yang terjadi pada video unggahan @NYPDNews menampilkan seorang imigran Filipina yang ditendang pada bagian perutnya dan menginjak kepala imigran tersebut beberapa kali setelah terjatuh.

Baca Juga: Rihanna, John Legend, dan Beberapa Pesohor Amerika Tolak Kekerasan Rasialisme Anti Asia

Secara mengejutkan ada tindak brutal yang terjadi pada siang hari kepada seorang imigran asal Filipina berusia 65 tahun yang sedang berjalan di Times Square, Manhattan, New York.

Pada video tersebut, kepolisian New York mengatakan kepada awak media bahwa adanya nilai ketidakpedulian dari pengamatan terhadap orang di sekitar menyebabkan munculnya ketakutan bagi warga.

Dewan Asia-Amerika juga menyoroti kejadian tersebut karena meningkatnya angka kejahatan anti-rasial yang terjadi.

“Ini terasa seperti keadaan darurat yang terjadi secara langsung selama berminggu-minggu” ujar Chris M. Kwok, anggota Dewan Asian American Bar Association of New York.

“Orang-orang sedang dalam keadaan panik. Bahkan semua orang sedang gelisah,” imbuhnya.

Bill de Blasio, Walikota New York juga menegaskan bahwa kejadian penyerangan tersebut merupakan kejadian yang menjijikkan dan memalukan. Selain itu, Bill juga mengisyaratkan kepada warga untuk ikut campur tangan ketika melihat adanya serangan di sekitar mereka.

“Benar-benar menjijikkan dan memalukan” ujar Bill.

Baca Juga: Perusahaan AS Rilis Stiker Rasis ke BTS, Tagar 'RacismIsNotComedy' Langsung Trending Twitter

Brandon Elliot yang berumur 38 tahun akhirnya didakwa sebagai pelaku penyerangan tersebut sebagai kejahatan anti-rasial.

Brandon Elliot sendiri memiliki riwayat kejahatan. Elliot dibebaskan dari penjara pada 2019 dan menjalani pembebasan bersyarat seumur hidup setelah dia dihukum karena menikam ibunya secara fatal di tahun 2002.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler