Minimnya Penerbangan Akibat Pandemi, Pilot Mengaku Kaku dalam Mengendalikan Pesawat

31 Januari 2021, 20:54 WIB
Ilustrasi pesawat Garuda. /Instagram/@garuda.indonesia./

RINGTIMES BALI –  Beberapa pilot maskapai penerbangan di Amerika merasa kaku untuk mengendalikan pesawat karena harus libur beberapa waktu saat pandemi berlangsung. Kesalahan penerbangan kecil sering terjadi di bandara.

Kesalahan seperti seorang pilot yang lupa menarik jet penumpang dari gerbang bandara. Peristiwa lainnya ketika petugas pertama lupa menyalakan mekanisme anticing yang memastikan sensor ketinggian dan kecepatan udara di bagian luar pesawat.

Dilansir dari laman latimes.com, beberapa pilot mengalami banyak masalah saat mendaratkan jet penumpang, sehingga perlu setidaknya tiga kali percobaan sebelum pesawat berhasil mendarat.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat, Presiden dan 4 Pemain Sepak Bola Klub Palmas Brasil Meninggal Dunia

Beberapa kali kesalahan terbang dan kecelakaan sejak bulan Mei 2020. Sejak adanya pandemi covid-19, turunnya permintaan perjalanan udara ke level yang paling rendah dalam beberapa dekade menjauhkan para pilot dan jajarannya dari penerbangan untuk sementara waktu.

Salah satu petugas menjelaskan bahwa dia sudah kaku dalam mengendalikan pesawat karena sudah beberapa bulan tidak dalam penerbangan.

Pakar penerbangan dan perwakilan maskapai penerbangan mengakui bahwa ketika pilot sedang tidak aktif selama beberapa bulan, maka akan menurunkan tingkat keterampilan dan kemahiran mereka.

Baca Juga: Misteri Pesawat Hilang di Segitiga Bermuda, Sempat Alami Hal Aneh Ini

Diantara banyaknya kasus, yang sering banyak terjadi adalah penerbangan awal yang terlalu cepat atau terlalu tinggi saat mendarat.

Sejak dimulainya pandemi covid-19, maskapai secara dramatis mengurangi jumlah penerbangan harian di beberapa rute dan menghilangkan layanan penerbangan dengan permintaan paling rendah.

Bulan April dan Mei, jumlah lepas landas harian di Amerika Serikat (AS) menurun sekitar 75 persen dari masa pra-pandemi. Jika diakumulasikan hingga akhir-akhir ini, jumlah lepas landas meningkat menjadi 43 persen dari masa pra-pandemi.

Baca Juga: Gaji Pramugari 7 Maskapai Penerbangan Indonesia Ini Jumlahnya Bikin Takjub, Cek di Sini

Kenaikan tersebut membuat pilot yang sudah beristirahat selama empat bulan harus bekerja lagi. Beberapa maskapai mengumumkan bahwa mereka akan membawa 400 pilot untuk musim panas depan dengan tujuan distribusi vaksin covid-19 yang permintaannya meningkat.

Walaupun banyaknya kasus dan kekakuan pilot dan jajarannya, belum ada insiden kejadian pilot yang sampai melukai penumpang dan menyebabkan kecelakaan besar.

Di Indonesia pada 15 September, tepatnya di Bandara Internasional Kualanamu sempat ada sebuah Jet Airbus 330 yang mendarat di rerumputan liar, namun tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Bandara Soetta Macet, Sriwijaya Air Berikan Reschedule Gratis untuk 9 Rute Penerbangan Ini

Badan Keselamatan Transportasi Indonesia menyimpulkan bahwa mereka memang kesulitan untuk mempertahankan kemampuan pilot karena sebelumnya beberapa pilot memang tidak terbang selama 90 hari.

Federasi Administrasi Penerbangan atau dikenal dengan FAA, mengatakan bahwa mereka akan membuat peraturan baru untuk pilot dan pembantunya untuk menyesuaikan kondisi saat ini.

Pandemi membuat beberapa perusahaan maskapai memberikan pertimbangan dan FAA memberikan beberapa peraturan baru tanpa audiensi karena kebutuhan mendesak untuk merubah kondisi menjadi lebih baik dan bisa segera diberlakukan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Latimes.com

Tags

Terkini

Terpopuler