Puasa Asyura di Bulan Muharram, Sejarah dan Keutamaannya

- 28 Agustus 2020, 04:25 WIB
Ilustrasi Puasa Asyura*
Ilustrasi Puasa Asyura* //BeritaBulukumba.com/BeritaBulukumba.com

Oleh karena itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa

Seperti diungkapkan Ibnu Abbas, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya, "ada apa ini?"

Mereka lantas menjawab, "hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya."

Baca Juga: Terbitkan Keppres Bagi ASN, Jokowi : Jumat Cuti Bersama 1 Muharram 1442 H

Maka Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura berhubungan erat dengan Nabi sebelum Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, yaitu Musa dan kaumnya.
Oleh karena itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.

5. Mewujudkan Impian Rasulullah

Baca Juga: Umat Islam Waspada, RUU HIP Tidak Cantumkan Tap MPRS Tentang PKI

Ada sebuah obsesi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang belum terlaksana, lantaran ajal lebih dulu menjemputnya.
Obsesi itu adalah puasa Tasu'a pada 9 Muharram.
Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram).***

(Yuliani Dewi)

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah