Puasa Asyura di Bulan Muharram, Sejarah dan Keutamaannya

- 28 Agustus 2020, 04:25 WIB
Ilustrasi Puasa Asyura*
Ilustrasi Puasa Asyura* //BeritaBulukumba.com/BeritaBulukumba.com

RINGTIMES BALI - Hari Asyura adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriyah. Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh.

Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Syi'ah dan sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680).

Akan tetapi, Sunni meyakini bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un (Exodus).

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dalam Bahasa Arab Latin dan Manfaatnya

Menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari dengan tujuan menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani, dan meminta orang-orang pula untuk berpuasa.

Umat muslim disunahkan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan pertama kalender Hijriah, yaitu bulan Muharram.

Ibadah puasa sunah tersebut di antaranya yaitu puasa Tasu'a di tanggal 9 Muharram dan puasa Asyura di tanggal 10 Muharram.

Baca Juga: Ini Tata Cara dan Niat Puasa Senin Kamis yang Bertepatan dengan Satu Suro

Tahun ini, puasa Tasu'a dapat dilaksanakan pada Jumat 28 Agustus 2020.
Sementara, puasa Asyura dilaksanakan pada Sabtu 29 Agustus 2020.

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim, ada sejumlah nilai penting yang diajarkan Rasulullah sehingga kita dianjurkan berpuasa pada 9 dan 10 Muharram.
Berikut keutamaan puasa di bulan Muharram:

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x