Gempa Turki dan Cuaca Dingin, Warga Kebingungan Pasca Bencana

- 7 Februari 2023, 11:25 WIB
Pray For Turkey
Pray For Turkey /Instagram/@_tu_sarun

RINGTIMES BALI - Recep Tayyip Erdogen, Presiden Turki mengatakan bahwa gempa yang terjadi Senin 6 Ferbruari 2023 menjadi yang terbesar setelah bencana Erzincan pada tahun 1939 yang menewaskan 33.000 penduduk.

Peristiwa dengan julukan ‘gempa kembar’ pertama berkekuatan 7,7 SR yang pusatnya berada di provinsi Kahramanmaras Tenggara Turki meruntuhkan blok apartemen beberapa kota dan jutaan warga Suriah.

Gempa besar mengguncang Turki tenggara dan Suriah barat laut, tim penyelamat dengan panik mencari korban selamat dalam cuaca dingin yang menggigit untuk menemukan korban pasca bencana.

Tim Penyelamat Evakuasi Korban Gempa di Turki

Gempa di Turki.
Gempa di Turki. Reuters/Sertac Kayar

Bencana gempa bumi terburuk dalam beberapa dasawarsa di kawasan itu melanda Turki selatan dan negara tetangga Suriah, menewaskan ribuan orang dengan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat saat tim penyelamat mencari tumpukan puing yang luas.

Baca Juga: Gempa Dahsyat di Turki, Indonesia Siap Gabung Bantu Misi Operasi Bencana

Gempa yang kedua ini lebih dahsyat karena merobohkan banyak bangunan dan terasa hampir di seluruh wilayah dan pasti membahayakan tim penyelamat untuk mengevakuasi korban dari puin-puing reruntuhan.

Cuaca dingin yang menggigit menambah penderitaan ribuan orang yang luka-luka atau kehilangan tempat tinggal, hal ini menghambat upaya bantuan menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).

Provinsi Gaziantep, Diyarbakir, Elazig, Malatya, Adiyaman, Kilis, Hatay, Osmaniye, Bingol juga terkena gempa, jumlah korban terwas dalam laporan AFAD mencapai 2.316 dengan 12.000 korban luka-luka dan 1.293 tewas.

Orhan Tatar sebagai pejabat penanggulangan bencana mengatakan lebih dari 5.500 bangunan hancur dan 6.400 orang terselamatkan dari rumahnya di seluruh Tenggara Turki setelah gempa.

Fuat Oktay memberitahu ada 145 gempa susulan dan ada 3 gempa ekster, Ahmad al-Khatib selaku produser Al-Jazeera di Gaziantep memberitahu banyak warga yang kebingungan mencari tempat tinggal pasca kejadian.

“Anda sudah melihat ratusan dan ribuan mobil keluar masuk jalan, orang tidak merasa aman bahkan di dalam masjid sekalipun atau gedung pemerintahan. Mereka lebih suka berdiri di luar dan sekarang suhu berada di bawah nol derajat dan ini sangat dingin, bahkan ketika saya berbicara dengan anda, saya gemetar,” ujarnya dikutip dari laman Aljazeera pada 7 Februari 2023.

Sisi Suriah, daerah yang terserang terbagi antara wilayah pemerintahan dan yang menjadi oposisi negara dimana pasukan pemerintah mengelilingi dukungan Rusia, 1.300 warga Suriah tewas meurut data dari pemerintah Damaskus dan White Helmets dan petugas penyelamat yang berlokasi di Barat Laut telah dikendalikan oleh pasukan oposisi.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah