Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan Menyebut Gempa Hari Senin Sebagai Bencana Terbesar

- 7 Februari 2023, 08:55 WIB
Bangunan apartemen hancur akibat gempa magnitudo 7,8 di Turkey
Bangunan apartemen hancur akibat gempa magnitudo 7,8 di Turkey /Instagram/@reaveecafe/

RINGTIMES BALI - Bencana gempa bumi terburuk dalam beberapa dasawarsa melanda Turki selatan dan negara Suriah, menewaskan ribuan orang dengan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat saat tim penyelamat mencari tumpukan puing yang luas. 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut gempa kembar hari Senin sebagai 'bencana terbesar' sejak gempa bumi Erzincan 1939 yang menewaskan sekitar 33.000 orang. 

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pertama, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota dan menumpuk lebih banyak kehancuran pada jutaan warga Suriah yang terlantar akibat perang bertahun-tahun.

Korban Gempa Bumi Turki dan Evakuasi

Para saksi mata buka suara soal pengalaman mereka terhadap gempa di Turki dan Suriah, yang korban tewas capai ribuan orang.
Para saksi mata buka suara soal pengalaman mereka terhadap gempa di Turki dan Suriah, yang korban tewas capai ribuan orang.

Cuaca musim dingin yang membeku menambah penderitaan ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal sambil menghambat upaya menemukan korban selamat dari gempa yang terjadi. 

Baca Juga: Dunia Internasional Bergabung Dalam Misi Penyelamatan ke Turkey dan Suriah

Dikutip dari Aljazera. Huseyin Yayman, seorang legislator dari provinsi Hatay Turki, mengatakan beberapa anggota keluarganya terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka yang runtuh. 

"Banyak sekali orang lain yang juga terjebak,” katanya kepada televisi HaberTurk melalui telepon.

“Banyak bangunan yang rusak. Orang-orang berada di jalanan. Hujan, ini musim dingin,” ucapnya. 

Gempa bumi pertama datang sebelum matahari terbit dalam cuaca buruk dan diikuti pada sore hari, gempa besar lainnya berkekuatan 7,6 pada siang hari, menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) dikutip dari Twiter @tcbestepe pada 7 Februari 2023. 

Gempa kedua merobohkan lebih banyak bangunan, dirasakan di seluruh wilayah dan sisi Suriah, wilayah yang diserang terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan kantong terakhir yang dikuasai oposisi negara itu, yang dikelilingi oleh pasukan pemerintah yang didukung Rusia. 

Baca Juga: Gempa Turki: Instansi Angkatan Bersenjata, AFAD dan Bulan Sabit Merah Langsung Diterjunkan

Turki, sementara itu, adalah rumah bagi jutaan pengungsi Suriah akibat perang saudara dan ampir 1.300 orang tewas di Suriah, menurut angka dari pemerintah Damaskus dan White Helmets, petugas penyelamat yang berlokasi di wilayah barat laut yang dikendalikan oleh pasukan oposisi. 

Ratusan keluarga masih terperangkap di reruntuhan, kata White Helmets dalam sebuah pernyataan.*** 

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah