Sempat Terhenti Empat Bulan karena Covid 19, Seni Kesurupan Kembali Digelar

- 17 Juli 2020, 15:59 WIB
Poto Tari Reog Ponorogo
Poto Tari Reog Ponorogo /

RINGTIMES BALI. Mewabahnya Covid-19, membuat segala bentuk kegiatan masyarakat terhenti (Lock Down) baik itu dari pemerintahan sampai kegiatan seni tradisional.

Baca Juga: Biadab, Wanita Muda Ini Tega Kubur Dangkal Bayinya Hasil Hubungan Gelap Hingga Dimakan Anjing

Seperti halnya pegelaran seni tradsi Jawa di Palembang ikut terhenti selama pandemic Covid-19.

Sekarang DKS Sanggar Seni menghidupkan kembali pertunjukan tersebut. Sanggar tersebut berlokasi di Jalan Jepang, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Kota Palembang.

Poto Anak-anak sedang pentas musik tradisional
Poto Anak-anak sedang pentas musik tradisional
Baca Juga: Kasihan Ibu Ini, Setelah Harta Dikuras, Suami Malah Kabur Tak Bertanggungjawab

Sanggar yang berbau spiritual tersebut di dalamnya ada peguyuban olah spiritual dan kebathinan Kusuma Sejati yang di pimpin oleh Diajeng Kartikasari akan menggelar pertunjukan tersebut.

“Saya merasa terpanggil untuk menjalankan warisan budaya Nusantara ini agar tidak punah, seiring perjalanan waktu dikikis oleh perkembangan zaman,” ucapnya yang dikutip Ringtimesbali.com dari FIXPalembang.com. Kamis (16/7).

Baca Juga: Gara-Gara Covid, Tahun Ini Tak Ada Paskibraka

Ia melanjutkan, selama empat bulan kami terhenti melatih anak-anak Sanggar akibat pandemic Covid-19.

Di mulainya new normal kegiatan pun di mulai, anak-anak murid SD dan SMA pun mulai berlatih kesenian.

Baca Juga: Kabar Duka, Pedagang Nasi di Giayar Meninggal Komplikasi Covid 19

“Awal dari pembelajaran, kita mulai latihan belajar musik karawitan, seni alat musik Jawa, yang paling popular ada Reog Ponorogo, jelas Diajeng.

Lebih jelasnya Diajeng menuturkan, DKS Lakukan Upaya Pelestarian Tradisi Nusantara"ke 25. Dalam pelaksanaannya, peserta tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Kasus Kematian Babi di Gianyar Nihil

"Para peserta sebelum pertunjukan mencuci tangan, pakai masker kecuali bagi yang sedang show. Dan social distancing kita terapkan," katanya.

Pihaknya sendiri selama ini banyak mengangkat tema 'kesurupan' dalam berbagai pergelaran.

Baca Juga: Begini Suasana Pernikahan Hindu di Era New Normal

Ketua Bidang Seni dan Kebudayaan Kusuma Jati Cahyo Wibisono menambahkan, sebelumnya kita mengangkat tema Jailangkung, fenomena kesurupannya.

Ia menambahkan, kebanyakan orang mengira fenomena kesurupan hanya muncul dalam pertunjukan seni kuda lumping.

Baca Juga: KPU Jembrana laksanakan Gerakan Klik Serentak

Aslinya, ini juga bisa ditampilkan dalam bentuk Reog Ponorogo, ketika Bujang Ganong tiba-tiba 'tersihir' oleh suasana.

“Di bagian akhir kesurupan dari Jaranan iringan music kerawitan mengiringi sehingga suasana menjadi hidup," tutup Cahyo. (Karerek/Fix Palembang)

Editor: I Dewa Putu Darmada

Sumber: FIXPalembang.com.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah