Rakyat Bangladesh Tuntut PM Sheikh Hasina Mundur Ternyata Ini Alasannya

- 12 Desember 2022, 18:37 WIB
Ilustrasi demonstrasi. Rakyat Bangladesh Tuntut PM Sheikh Hasina Mundur Ternyata Ini Alasannya.
Ilustrasi demonstrasi. Rakyat Bangladesh Tuntut PM Sheikh Hasina Mundur Ternyata Ini Alasannya. /Pixabay/7089643

RINGTIMES BALI – Bangladesh dihebohkan dengan ratusan rakyat yang turun jalan yang bergerombol di Dhaka, Bangladesh.

Ribuan Rakyat Bangladesh turun ke jalan dengan maksud menyerukan pembubaran parlemen dan menuntut Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina untuk lengser dari jabatannya.

Keinginan rakyat Bangladesh ialah supaya PM Sheikh Hasina mundur dari jabatannya dan disegerakan pemilihan baru.

Baca Juga: Peraih Nobel Perdamaian Yan Rachinsky Tuding Presiden Rusia Sebagai Penjahat Perang

Diketahui penyebab rakyat turun jalan karena diprovokatori oleh Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang menuding Sheikh Hasina gagal dalam pemerintahan khususnya sektor ekonomi.

Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) menilai Sheikh Hasina tidak bisa mengatasi kenaikan harga bahan bakar dan biaya hidup yang terus mengalami inflasi.

Menanggapi provokator dari pihak Partai Nasionalis Bangladesh (BNP). Sheikh Hasina menuding jika para pemimpin partai tersebut adalah pembakar teroris.

Baca Juga: 5 Komoditas Utama yang Indonesia Impor dari Kosta Rika Tahun 2020

Selain itu Sheikh Hasina juga menegaskan kepada seluruh rakyat untuk tidak membiarkan Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) kembali berkuasa.

Dilansir dari laman Al-Jazeera pada 12 Desember 2022, sebagai tindakan pencegahan dari para demonstran saat unjuk rasa.

Aparat kepolisian setempat telah menangkap dua pentolan Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) pada sabtu kemarin.

Baca Juga: Gunung Guatemala Meletus, Polisi : Akses Jalan Ditutup Sebagai Upaya Pencegahan

Penangkapan pentolan Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) termasuk Mirza Alamgir selaku sekretaris jendral partai.

Dilaporan terdapat satu orang tewas saat bentrokan antara sipil dan aparat kepolisian pada rabu 7 Desember 2022 lalu.

Disinyalir penyebab kematian satu orang itu diakibatkan karena gas air mata yang ditembakan oleh aparat polisi untuk membubarkan para demonstran di ibu kota.

Baca Juga: Rekam Jejak Mendagri Malaysia Saifuddin Nasution Ternyata Keturunan Batak

Menanggapi hal itu Hasan Mahmud selaku Menteri Informasi dan penyiaran Bangladesh menegaskan bahwa penyebab satu orang itu tewas karena bom molotov dari para aktivis.

Harapan rakyat untuk pemilihan baru jika Sheikh Hasina mundur dari jabatannya masih belum diumumkan untuk tanggalnya.

Akan tetapi menurut komisi pemilihan umum Bangladesh pemilihan umum akan digelar pada akhir 2023.

Baca Juga: Usai Rusia Serang Menggunakan Drone, Sejumlah Wilayah di Odessa Padam

Sheikh Hasina telah memimpin Bangladesh sejak 2009. Sheikh Hasina memenangkan masa jabatan tiga periode sebagai perdana menteri pada tahun 2018 dalam pemilihan nasional.

Menanggapi tindakan pemerintah terkait protes tersebut, Meenakshi Ganguly selaku direktur asia selatan human rights watch berkata demikian.

“Pemerintah yang berkepentingan harus secara transparan meminta perdana menteri untuk mengizinkan warga Bangladesh terlibat secara bebas dalam kegiatan politik damai,” katanya.

Baca Juga: 5 Komoditas Utama yang Indonesia Impor dari Pulau Masak di Tahun 2020

“Sheikh Hasina harus siap menerima berabgai tantangan pemerintahan demokratis,” tambah Meenakshi Ganguly.

Tak hanya itu, Peter D. Haas selaku Duta besar AS mengaku prihatin dengan apa yang menimpa perpolitikan Bangadesh.

Kedutaan besar AS menerima laporan jika intimidasi dan kekerasan politik serta mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki dan melindungi kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai.***

 

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah