Menilik Tragedi Itaewon dari Suka Cita Pengunjung Hingga Duka Cita Para Pelayat

- 8 Desember 2022, 15:44 WIB
Menilik Tragedi Itaewon dari Suka Cita Pengunjung Hingga Duka Cita Para Pelayat.
Menilik Tragedi Itaewon dari Suka Cita Pengunjung Hingga Duka Cita Para Pelayat. /REUTERS/Kim Hong-ji

RINGTIMES BALI – Tragedi Hallowen Itaewon yang merawal dari keceriaan dan suka cita masyarakat berubah menjadi tragedi mengerikan, penuh tangis dan duka cita.

‘beristirahatlah dengan tenang bagi para korban tragedi Itaewon,’.

Tulisan dalam bahasa Korea dengan makna harapan dan duka kepada para korban tragedi 29 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Robohkan Masjid Rasulullah Di Hebron, Begini Tanggapan Ghassan Rajabi

Kalimat dari orang-orang yang selamat dan mendoakan yang terbaik bagi para korban serta keluarga korban yang ditinggalkan.

Tulisan tersebut terpampang luas disebuah spanduk bewarna hitam di trotora depan itaewon-Ro, Seoul, Korea selatan.

Dilansir dari laman Themainichi pada 8 Desember 2022, Gang Itaewon merupakan saksi bisu dari keceriaan menjadi tangisan. Gang sempit Itaewon-Ro menjadi lokasi tewasnya 156 orang.

Baca Juga: PM Anwar Ibrahim Tuding PN Gunakan Anggaran Judi Untuk Kampanye, Takiyuddin Hassan : Buktinya Mana?

Gang sempit dimana warga yang merayakan hellowen tersebut tewas akibat kehabisan napas dan henti jantung selama acara berlangsung.

Satu bulan pasca tragedi Itaewon, gang yang dulunya menjadi tempat pesta dan senang-senang kini berubah menjadi lokasi ziarah dan berdoa bagi para korban.

Diketahui Itaewon-Ra merupakan gang yang sangat hits bagi kaum muda. Disana terdapat berbagai spot kuliner serta menjadi lokasi melepas penat aktivitas seharian.

Baca Juga: Demi Keamanan Nasional, Amerika Serikat Resmi Larang penggunaan Tiktok

Suasana ramai ketika akhir pekan datang, khusunya pada malam hari. Penduduk berbondong-bondong berkunjung seraya berbelanja, nongkrong ataupun pesta.

Akan tetapi keceriaan yang menyelimuti itu semua hilang usai tragedi Hellowen melanda.

Perubahan aktivitas berubah 180 derajat. Yang awalnya gang Itaewon Ro dipenuhi dengan ratusan warga, restoran serta spor-spot kuliner.

Baca Juga: Korea Utara Ancam Luncurkan Artileri Lagi Usai Latihan Gabungan Korsel dan AS

Kini suasana di Itaewon Ro menjadi hening, sepi dan traumatik bila mendatangi wilayah sempit tersebut.

Kini Gang Itaewon Ro banyak dikunjungi oleh para pelayat dari berbagai daerah baik dalam maupun luar negeri.

Yang dulungnya datang sebaga pengunjung sekarang datang sebagai pelayat. Mereka datang ke Itaewon Ro seraya memanjatkan doa kepada para korban.

Baca Juga: 8 Perusahaan dengan Profit Tertinggi di Dunia, Arab Saudi Berada di Puncak

Menaruh taburan bunga hingga bingkisan sebagai tanda penghormatan terakhir.

Mereka berdoa seraya menagis menitikan air mata mengingat tragedi malam itu.

Dalam kunjungan pelayat, para polisi berseragam lengkap berjaga sejak pagi hingga malam.

Baca Juga: Berikut 5 Produk Finlandia yang Diimpor Oleh Indonesia

Disepanjang dinding di kawasan Itaewon dipenuhi dengan kertas warna-warni yang bertuliskan kalimat duka cita dan doa bagi para korban tragedi itaewon.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kita harus berkata jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” tulis diselembar kertas warna warni.

Nuansa gemerlap ramai gang Itaewon sehingga disebut surga pesta, kini berubah menjadi tempat bagi kerabat, keluarga, sahabat yang berduka untuk memanjatkan doa. ***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x