Pemilu Taiwan Telah Usai, Tsai Ing-Wen Mundur Pasca Kalah dari Partai Oposisi Nasionalis

- 27 November 2022, 11:45 WIB
Ilustrasi Pemilu.
Ilustrasi Pemilu. /Pexels.com/Element5 Digital

RINGTIMES BALI – Pemilihan Umum (Pemilu) Taiwan dilaksanakan pada hari sabtu 26 November 2022 yang dinyatakan telah usai.

Berdasarkan hasil pemilu Taiwan, Presiden Taiwan Tsai Ing wen sekaligus kandidat dan ketua Partai Progresif Demok (DPP) mengundurkan diri setelah dinyatakan kalah.

Kemenangan dipegang oleh Partai Oposisi Nasionalis Kuomintang KMT.

Baca Juga: Jepang Gandeng Amerika Serikat dari Ancaman Serangan Korea Utara

Dalam penyataanya, Tsai Ing Wen berkali-kali bicara terkait penentangan China dan membela Taiwan selama berkampanye.

Akan tetapi kandidat partai Chen Shi-Chung, yang kalah dalam pertempuran untuk walikota Taipei, hanya mengangkat masalah ancaman Partai Komunis beberapa kali sebelum dia dengan cepat beralih kembali ke masalah lokal.

Dilansir dari dari laman Npr.org pada 27 November 2022, Tsai Ing-Wen mengajukan pengunduran diri setelah kekalahan besar dan mengucapkan terimakasih kepada para pendukungnya.

Baca Juga: Jepang Gandeng Amerika Serikat dari Ancaman Serangan Korea Utara

"Saya harus memikul semua tanggung jawab, menghadapi hasil seperti ini, ada banyak area yang harus kita tnjau secara mendalam,” ujar Tsai Ing-Wen.

Sementara pengamt Internasional dan partai yang berkuasa telah berusaha untuk menghubungkan pemilihan dengan ancaman eksistensial jangka panjang yang merupakan tetangga taiwan.

Banyak ahli yang tidak berpikir kalau China yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya untuk dianeksasi secara paksa.

Baca Juga: Ukraina peringati tragedi Holodomor ditengah ketengangan dengan Rusia

Seorang Profesor Ilmu Politik di Universitas Nasional Taiwan memberikan pandangannya terkait pemilihan umum ini.

“Masyarakat Internasional telah berekspetasi terlalu tinggi. mereka telah meningkatkan pemilihan lokal ke tingkat internasional ini dengan keberlangsungan hidup Taiwan,” kata Yeh-Lij Wang, seorang profesor Ilmu Politik di Universitas Nasional Taiwan.

Pada saat kampanye, hanya sedikit yang menyebutkan terkait latihan militer berskala besar yang menargetkan Taiwan yang diadakan China pada bulan Agustus.

Baca Juga: Pemilu Taiwan Tetap Berjalan di Tengah Ketegangan dengan China, Tsai Ing-Wen: Ini Bukti Demokrasi

“jadi saya pikir jika anda tidak bisa  mengangkat masalah ini di Taipei, kamu bahkan tidak perlu mempertimbangkannya di kota-kota didaerah selatan” tambah Profesor Ilmu Politik itu.

Kandidat dari Partai Nasionalis, Kuomintang (KMT) memenangkan kursi walikota di Taipei, ibu kota Taiwan serta di kota Taoyuan, Taichung dan New Taipei.

Penduduk Taiwan memilih walikota, anggota dewan kota dan pemimpin lokal lainya di 13 kabupaten dan sembilan kota. Serta Perubahan referendum untuk menurunkan usia pemilih dari 20 menjadi 18 tahun. ***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah