Gelap! Ukraina Kekurangan Cahaya Usai Pasokan Listrik yang Terbatas

- 25 November 2022, 11:44 WIB
Ilustrasi Ukraina kekurangan cahaya usai pasokan listrik yang terbatas.
Ilustrasi Ukraina kekurangan cahaya usai pasokan listrik yang terbatas. /Tuban Bicara/Press Service of the State Emergency Service of Ukraine via Reuters

RINGTIMES BALI – Pada hari kamis, Ukraina tepatnya diwilayah Kyiv masyarakat diperingatkan untuk bersiap menghadapi serangan susulan dari Rusia dan diharapkan menimbun persediaan air, makanan dan pakaian hangat.

Menurut Ukrenergo, kapasitas pasokan listrik nasional Ukraina hanya tersedia 50 persen dan terbatas pada pukul 7 malam saja.

Di ibu kota Kyiv, dari tiga juta penduduk terdapat 60 persen penduduk tidak memiliki energi listrik sehingga kekurangan cahaya ditengah suhu di bawah titik beku.

“kami memahami bahwa serangan rudal seperti ini bisa terjadi lagi, kami harus siap menghadapi perkembangan apapu,” ujar dewan kota kyiv.

Baca Juga: Agenda 2023: PM Kishida Fumio dan Presiden Joe Biden Tingkatkan Keamanan Bilateral

Dilansir dari lama JapanToday.com yang diamati pada 25 November 2022.

Ukrenergo mengatakan bahwa konsumen domestik akan terhubung kembali secara bertahap melalui sambungan infrastruktur air, jaringan gas, jaringan pasokan air dan rumah sakit.

Menurut laporan NASA melalui satelit luang angkasa, Ukraina menjadi petak gelap di dunia ketika malam hari, menyusul serangan susulan oleh rudal Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

Mengatasi pasokan listrik yang terbatas, pihak berwenang ukraina mendirikan posko yang bernama “pusat tak terkalahkan” dimana orang dapat menggunakan listrik secukupnya.

Krisis yang dihadapi dirasakan oleh semua rang tak terkecuali anak-anak dan wanita.

“ini adalah hari kedua kami hidup tanpa listrik dan makanan. Lebih dari 60 anak menunggu makanan dan kami hanya bisa menyiapkan listrik walau terbatas” ujar wanita di kota Kyiv.

Baca Juga: Peduli Gempa Cianjur, Pemda se-Asia Timur Turut Belasungkawa dan Salurkan Bantuan

Pembatasan listrik disebabkan oleh rusia yang menutup semua pembangkit listrik tenaga nuklir ukraina untuk pertama kalinya selama 40 tahun.

“pemogokan minggu ini telah menciptakan situasi yang tidak terlihat selama 80 atau 90 tahun, sebuan negara di benua Eropa yang sama sekali tidak ada cahaya,” ujar Presiden Volodymyr Zelenskiy dalam wawancara media setempat.

Para pejabat mengatakan sebuah reaktor di salah satu pembangkit nuklir, Khmelnytskyi, telah disambungkan kembali ke jaringan listrik.

Menurut laporan dari perusahaan tenaga nuklir ukraina Energoantom. Pabrik Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia telah disambungkan kembali pada hari kamis.

Jaringan listrik menjadi  target Rusia sejak awal Oktober. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemampuan Ukraina untuk berperang dan mendorongnya untuk bernegosiasi.

Baca Juga: PM Kishida Fumio dalam Tekanan Usai Terima Laporan Anggaran Kampanye

Namun tindakan Rusia dianggap sebagai kejahatan perang karena menyakiti warga sipil.

Rusia menegaskan melalui juru bicara Kremlin Dmitry paskov, bahwa itu adalah kesalahan Kyiv Ukraina karena menolak menyerah pada tuntutan Moskow.

Namun, ukraina mengatakan bahwa pihaknya akan berhenti berperang ketika semua pasukan Rusia telah pergi.

Gangguan energi listrik saat ini dapat mengganggu sistem pendingin dan menyebabkan bencana atom.

Hal ini disampaikan langsung oleh kepala operator nuklir ukraina Energoatom, Petro Kotin.

“ada bahaya nyata bencana nuklir dan radiasi yang disebabkan oleh penembakan di seluruh wilayah ukraina dengan rudal balistik Rusia” kata Petro Kotin.

“Rusia harus bertanggung jawab atas kejahatan yang memalukan ini,” tambahnya.***

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah