RINGTIMES BALI – Korea Utara melakukan aksi dengan meluncurkan rudal balistik antar benua (ICBM) pada pekan lalu. Hal ini membua para delegasi G7 mengecam keras tindakan negara komunis tersebut.
Aksi Korea Utara melalui peluncuran balistik antar benua tersebut dapat menyebabkan kawasan tidak stabil. Hal ini dibuktikan dengan penyataan oleh para delegasi menlu G7 pada 20 November 2021.
Delegasi G7 menyebut tindakan Korea Utara sebrono luncuran ICBM.
Baca Juga: Guncangan Gempa Picu Sidang Lanjutan Pembunuhan Brigadir J Terhenti, Gemuruh dan Panik
Dilansir dari NHK World Japan 21 November 2022, Para menlu G7 tegaskan bahwa pelunya dukungan dari masyarakat internasional khusunya langkah dewan keamanan PBB untuk betindak kepada Korea Utara.
Atas aksi tersebut, dewan keamanan PBB berencana menggelar pertemuan darurat pada 21 November 2022 menyusul rudal balistik terbaru korea utara.
Korea Utara menembakkan ICBM jenis baru, Hwasong-17, pada 18 November 2022 lalu dari dekat ibukota ke arah laut Jepang.
Baca Juga: Wapres Sebut Presiden Akan Umumkan Nama Panglima TNI
Diyakini bahwa rudal tersebut mencapai ketinggian maksimum sekitar 6 ribu kilometer dan jatuh di perairan zona ekonomi ekslusif Jepang.