Makna dan Filosofi Ketupat Lepet, Menu Masakan Wajib saat Hari Raya Idul Fitri bagi Masyarakat Islam Jawa

- 30 April 2022, 11:00 WIB
 Ilustrasi Ketupat - Berikut makna dan filosofi ketupat lepet yang merupakan menu masakan wajib saat Hari Raya Idul Fitri bagi masyarakat Islam Jawa.
Ilustrasi Ketupat - Berikut makna dan filosofi ketupat lepet yang merupakan menu masakan wajib saat Hari Raya Idul Fitri bagi masyarakat Islam Jawa. /Tangkap layar YouTube.com/@Lin’s Cakes

Ketupat dan lepet dibungkus dengan janur. Rupanya janur juga memiliki makna dan filosofi khusus. Janur diambil dari kata dalam Bahasa Arab yakni ja’a nur yang artinya telah datang cahaya.

Janur tersebut kemudian dibuat dan dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi bentuk ketupat yang melambangkan hati manusia.

Setelah ketupat diisi dengan beras dan sudah dimasak hingga matang, ketika dibelah dalamnya berwarna putih.

Baca Juga: Cara Membuat Ketupat Beras Merah, Gak Sampai 2 Jam Hasilkan Tekstur Padat dan Kenyal

Warna putih tersebut melambangkan kesucian karena gugurnya dosa-dosa antar manusia ketika sudah saling memaafkan.

Ketupat dengan bungkus janur dan berisi beras, secara keseluruhan melambangkan kesucian hati manusia yang telah terbungkus dengan cahaya.

Sedangkan lepet merupakan kependekan dari silep kang rapet (mari kita tutup rapat). Ajakan untuk menutup rapat maknanya meminta maaf dan menutup kesalahan yang sudah dimaafkan atau saling memaafkan satu sama lain.

Baca Juga: Download Lagu Ketupat Lebaran oleh Tasya MP3 MP4 Beserta Lirik

Setelah meminta maaf dan telah dimaafkan, maka kesalahan yang pernah dilakukan harapannya tidak diulangi lagi atau dilakukan kembali, agar persaudaraan dan keharmonisan terjaga dengan erat, serta tetap lengket seperti ketan di dalam lepet.

Demikian makna dan filosofi menu masakan ketupat dan lepet. Semoga bermanfaat.***

Halaman:

Editor: Shofia Faridatuz Zahra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x