Novel Baswedan Ungkap Korupsi Bansos Covid-19, Denny Darko: Ada Tawar Menawar Kedudukan dengan Jokowi

- 22 Mei 2021, 14:52 WIB
Denny Darko mengungkap soal cuitan Korupsi bansos Covid-19 yang diungkap Novel Baswedan ada kaitannya tawar menawar kedudukan dengan Jokowi
Denny Darko mengungkap soal cuitan Korupsi bansos Covid-19 yang diungkap Novel Baswedan ada kaitannya tawar menawar kedudukan dengan Jokowi /Tangkapan layar YouTube.com/Denny Darko

RINGTIMES BALI - Mantan petinggi KPK Novel Baswedan belum lama ini akun telegramnya pribadinya telah diretas oleh seseorang, kejadian ini usai ia menyebut korupsi dana bansos Covid-19 yang terjadi banyak di daerah hingga Rp100 triliun.

Peramal Kartu tarot profesional, Denny Darko mengatakan pihaknya mencoba meramalkan apa yang akan terjadi selanjutnya dari cuitan Novel Baswedan.

Ia pun mengambil 10 kartu secara acak, sebagaimana diketahui Novel Baswedan mengungkap adanya korupsi dana bansos Covid-19 senilai Rp100 triliun dan tidak hanya terjadi di Jakarta atau Jabodetabek ini mungkin untuk direplikasi dan bisa dilakukan oleh orang-orang yang ada di daerah.

"Apakah ini memang terjadi atau tidak ini hanya merupakan dugaan, tapi dugaannya tentu saja penyidik KPK dengan pengalaman puluhan tahun tidak bisa dijadikan kesamaan dengan saya yang meramal dengan kartu," ungkapnya dikutip dari kanal YouTube pribadinya.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Peretas Akun Telegram Novel Baswedan, 'Banyak Pimpinan yang Marah'

Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Novel Baswedan tentu saja menimbulkan reaksi keras dari banyak pihak. Dan hal ini tentu saja harus dilakukan penelitian secara cepat, katanya.

Karena kalau hanya menilai dari ucapan saja katanya ini akan susah dan jika tidak dilakukan penelitian ditakutkan satu hal yang buruk akan terjadi.

"Hal itu apa, pola yang muncul ini adalah pola yang memang lazim dan mungkin saja untuk terjadi,

pola korupsi ada dana yang besar terus disalurkan tapi kemudian kurang transparan sehingga saat KPK mengatakan itu tadi ada indikasi mengarah kesana dan apakah memang betul ini nanti akan dibuktikan KPK kita tunggu saja," jelasnya.

Baca Juga: Denny Darko Ungkap Bahaya Besar jika Kebocoran Data 297 Juta Penduduk Indonesia Terjadi

Denny melanjutkan bahwa pernyataan Novel Baswedan disebut satu orang atau beberapa pihak bahwa ini adalah sesuatu kebodohan atau kecerobohan.

"Karena kalau kita membuka sebuah kasus sebelum kita melakukan pembongkaran kasus itu tadi yang ditakutkan adalah orang-orang itu tadi akan menghilangkan barang bukti," tegasnya.

Lanjut, menurut Denny apakah ini motif tertentu untuk menambah alibi. Dan semua orang menjadi berspekulasi apakah ini memang ada motif tertentu dengan pengungkapan ini karena sejatinya KPK seharusnya melakukan ini dalam kondisis senyap.

"Sehingga yang ditakutkan adalah ini strategi untuk Bandung Lautan Api atau whistle Blower, Bandung Lautan api maksudnya adalah toh saya gak da di KPK lagi toh kalau gak saya katakan sekarang gak da yang berani bongkar itu Bandung Lautan Api," terangnya.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Bekasi Tersangka Pemerkosaan Sebut Korban Open BO

Tapi kalau whistle blower, imbuhnya ia berusaha untuk menguak sesuatu dan orang-orang ini gak ada yang berani ngomong akhirnya ya sudahlah saya jadi martir saya yang omong, katanya.

"Apa motif Novel Baswedan disini, kita masih belum tahu tapi yang pasti disini kita tahu ini merupakan pengungkapan yang tidak main-main sesuatu yang besar dan ini di depan mata kita kalau memang terjadi," ungkapnya.

Denny menyatakan jika memang benar terjadi dan ada dana triliunan yang dikorupsi maka setidaknya ada orang-orang korban Covid yang meninggal yang seharusnya bisa diselamatkan, katanya.

"Akan banyak pimpinan-pimpinan yang kegerahan mereka akan marah namun bisa jadi mereka bukan pelakunya, bisa jadi mereka pelakunya bisa jadi buka bisa jadi pelakunya yang diam itu tadi," ungkapnya.

Baca Juga: Viral Pencuri Mobil Berisi Anak di Malaysia Dibekuk Warga Seri Manjung Perak

Termasuk dengan adanya hack pada telegram itu tadi katanya, itu merangsang perbuatan orang lain untuk melakukan ektrimisme itu tadi.

Lantas apakah ini taktik yang ia lakukan? Dan ini menambah kegaduhan padahal Pak Jokowi sudah membuka peluang sekali lagi dengan melakukan tes kebangsaan.

"Kalau saya pikir ini adalah sebuah tantangan terhadap sebuah ungkapan bahwa kemarin pak Jokowi melakukan itu kenapa berikutnya Novel Baswedan melakukan ini, apakah ini sebuah tawar menawar kedudukan," tanyanya.

Denny menilai bahwa dengan berkoarnya Novel adanya tawar menawar posisi atau kedudukan seperti itu baru dugaan sementara, namun dengan adanya hack telegram hal ini menandakan adanya up skilling situasi ini menjadi unik dan terduga.

Menurutnya, hal ini jangan hanya didiamkan namun harus diselidiki karena menyangkut hak hajat nyawa orang banyak.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Penyebab Alvin Faiz dan Larissa Chou Cerai, 'Bukan Karena Nikah Muda'

"Yang mana kita tau sebentar lagi mau tidak mau semoga ramalan saya salah kita akan menghadapi gelombang berikutnya Covid-19 yang katanya sudah 26 orang di Bali sudah terindikasi dengan varian baru covid ini semoga ini bisa dibendung dan diredam dan jika bansos ini memang ada seharusnya ini bisa dihentikan," harapnya.

Saat ini katanya belum puncak, namun ini akan menjadi puncaknya nanti dan berbarengan dengan orang yang balik mudik dan berhasil balik sebaiknya katanya cepat istirahat namun jika semakin drop segera ke dokter, katanya.

Dari pantauan kartunya ada sejumlah pejabat yang diperiksa dan dicopot nantinya. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini bahwa pihaknya akan launching aplikasi untuk mendeteksi korupsi.

Dan dari apa yang disampaikan oleh Novel Baswedan hal ini baru saja sumbu yang baru diledakan, namun nantinya akan ada pembongkaran lagi dan ini membuktikan bahwa KPK tidak dilemahkan.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x